Invetarisasi Gunung Api Bawah Laut
Dalam melakukan mitigasi bencana geologi, khususnya kelautan, BBSPGL melaksanakan survei geologi dan geofisika (G & G) di perairan Nusantara.
Baca Juga: Aroma Dugaan Korupsi Sektor Tambang Gubernur Maluku Utara, Jatam: Usut!
Tahun ini, BBSPGL telah melakukan survei G & G di wilayah perairan pesisir dan pantai Pandeglang, Banten. Selain itu, BBSPGL juga melakukan mitigasi geologi kelautan di perairan Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hasil survei akan disampaikan kepada Kepala Badan Geologi berupa rekomendasi terkait mitigasi dan pelayanan kebencanaan geologi kelautan.
Selain itu, BBSPGL juga akan melakukan pendetilan terkait gunung api di bawah laut, seperti di Krakatau untuk memetakan kondisi terkini gunung tersebut.
“Rencananya tahun 2024, BBSPGL akan masuk untuk mengidentifikasi seperti apa perubahan longsoran yang terjadi di sebelah barat Gunung Krakatau,” jelas Hari.
Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem Libur Nataru, BMKG Minta Update Prakiraan Cuaca
Selain Gunung Krakatau, BBSPGL juga akan melakukan inventarisasi gunung bawah laut bernama Banua Wuhu, yang terletak di barat Daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
“Kami melihat ada rangkaian gunung api yang kemungkinan ada yang aktif di Utara Sulawesi. Nanti kami akan mengkaji lebih dalam dengan melakukan survei di sana,” papar Hadi.
Tahun depan, BBSPGL akan melakukan survei kebencanaan tsunami di wilayah pesisir dan Laut Rajabasa, Lampung Selatan; survei kebencanaan geologi kelautan di Teluk Tolutih, Maluku Tengah; Inventarisasi gunung bawah laut di Perairan Utara Sulawesi; serta survei dan pemetaan geologi lingkungan wilayah laut dan pesisir Batang, Jawa Tengah. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post