Kamis, 27 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bobibos, Teknologi Konversi Jerami Menjadi Bahan Bakar Hidrokarbon

Beberapa sumber memberi petunjuk, bahwa jerami diperlakukan sebagai biomassa lignoselulosa dalam proses konversinya.

Kamis, 20 November 2025
A A
Produk Bobibos. Foto @Bobibos/instagram.

Produk Bobibos. Foto @Bobibos/instagram.

Share on FacebookShare on Twitter

“Setiap inovasi itu hal baik. Tapi semuanya perlu pembuktian, apakah kualitasnya tepat untuk digunakan masyarakat. Itu harus diuji,” ujar Ramson di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 17 November 2025.

Saat ditanya mengenai dukungan Komisi XII terhadap langkah Kementerian ESDM untuk melakukan uji teknis terhadap Bobibos, Ramson menyatakan dukungan penuh. Ada lembaga di bawah Kementerian ESDM yang dapat menguji produk minyak apakah memenuhi syarat atau tidak.

Baca juga: Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan

Menurut dia, uji coba merupakan prasyarat mutlak agar BBM baru dapat digunakan secara aman dan memenuhi standar nasional.

“Harus ada uji coba dan pembuktian bahwa produk tersebut benar-benar sesuai standar untuk digunakan di lapangan,” lanjut dia.

Beberapa pekan terakhir, masyarakat dikejutkan kemunculan BBM alternatif berbahan dasar nabati yang diberi nama Bobibos. BBM ini diklaim dibuat dari jerami hasil panen petani, bahkan disebut bahan bakar alternatif ramah lingkungan.

Baca juga: Warga Pulubala Dikriminalisasi, Mendesak Izin Perusahaan Sawit Dicabut

Bobibos dikembangkan PT Inti Sinergi Formula, bagian dari PT Sultan Sinergi Indonesia, sebuah holding company yang bergerak di sektor strategis seperti energi, infrastruktur, perhotelan, pertambangan, perkebunan, properti, hingga transportasi.

Direktur Utama PT Sultan Sinergi Indonesia sekaligus pembina Bobibos adalah Mulyadi, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra. Nama Bobibos sendiri merupakan singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos. Produk ini hadir dalam dua varian, yakni warna putih untuk mesin bensin dan warna merah untuk mesin solar (diesel).

Founder Bobibos, M. Ikhlas mengklaim jerami dari satu hektare sawah dapat menghasilkan sekitar 3.000 liter BBM Bobibos. Pemanfaatan jerami dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi petani tanpa mengganggu produksi beras. Menurut klaim perusahaan, Bobibos memiliki RON 98–98,1 dan tingkat emisi yang rendah.

Baca juga: KKP Klaim Sertifikasi Udang Bebas Cs-137, Petambak Lampung Lapor Harga Masih Anjlok

Ikhlas menjelaskan jerami yang dikumpulkan akan melalui rangkaian proses teknologi biokimia (biochemistry extraction) hingga menjadi bahan bakar. Salah satu tahap krusialnya adalah penyuntikan serum khusus yang disebut dapat mengubah jerami menjadi energi. Ia menyatakan ada lima tahapan utama dalam proses tersebut.

“Jerami dikelola untuk ekstraksi dengan biochemistry menggunakan mesin yang kami rancang dari nol,” klaim Ikhlas.

Terlepas dari perdebatan publik, pemilik Bobibos mengumumkan produk tersebut telah memiliki nilai oktan RON 98,1. Selain itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan pihak Bobibos disebut telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kolaborasi awal dalam pengembangan bahan bakar alternatif tersebut.

Baca juga: KKP Klaim Sertifikasi Udang Bebas Cs-137, Petambak Lampung Lapor Harga Masih Anjlok

Namun demikian, pihak Kementerian ESDM menyatakan sebelum Bobibos dapat diproduksi massal dan dipasarkan secara luas, produk tersebut harus melalui uji kelayakan resmi, termasuk pengujian kualitas, keamanan, dan kesesuaian standar nasional.

Ramson kembali menegaskan, bahwa Komisi XII menyambut baik inovasi energi yang dapat menjadi solusi bagi masa depan. Namun, ia memastikan bahwa semua klaim harus diproses melalui prosedur ilmiah dan regulasi yang berlaku. [WLC02]

Sumber: IPB University, DPR

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bahan bakar alternatifbahan bakar hidrokarbonBobibosKomisi XII DPR RITeknik Mesin dan Biosistem IPB University

Editor

Next Post
Petugas tengah mendokumentasikan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 19 November 2025. Foto Dok. BPBD Lumajang.

Ratusan Pendaki Terjebak Erupsi Semeru, Status Siaga Jadi Awas Selisih Satu Jam

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi kawasan kumuh. Foto TheDigitalArtist/pixabay.com.Sanitasi Buruk di Indragiri Hulu, Ratusan Warga ISPA hingga Lima Anak Meninggal Terjangkit Flu Babi
    In News
    Kamis, 27 November 2025
  • Aksi Hari Tani Nasional 2025 serukan pelaksanaan reforma agraria, 24 September 2025. Foto KPA.Represi Konflik Agraria Meningkat, Tindak Lanjut Pansus Reformasi Agraria dan Peran Presiden Dipertanyakan
    In Lingkungan
    Rabu, 26 November 2025
  • Kondisi jembatan yang putus akibat banjir di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 25 November 2025. Foto BPBD Tapanuli Utara.Hujan Lebat Dua Hari Lebih, Empat Kabupaten di Sumatra Utara Diterjang Banjir dan Longsor
    In Bencana
    Rabu, 26 November 2025
  • Bunga-bunga tabur dari keluarga korban, warga, tim SAR, pemerintah Banjarnegara menutup pencarian 11 korban hilang akibat ongsor, 25 November 2025. Foto Dok. BNPB.Akhir Pencarian 11 Korban Longsor Banjarnegara di Bawah Ancaman Tanah Bergerak
    In Rehat
    Rabu, 26 November 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB UNiversity, Prof. Etty Riani. Foto CRPG Indonesia/youtube.Etty Riani, Timbunan Limbah Cangkang Kerang Hijau Terkontaminasi Logam Berat
    In Sosok
    Selasa, 25 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media