Wanaloka.com – Guru Besar IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Fahutan), Prof Bramasto Nugroho menyatakan butuh waktu lama untuk menghasilkan manfaat dari investasi pertumbuhan pohon, baik untuk produksi, konservasi, rehabilitasi maupun untuk kepentingan lingkungan. Investasi awal ditentukan oleh kualitas benih dan benih yang berkualitas.
“Sangat tepat apabila Kementerian LHK memprakarsai atau berperan dalam mengembangkan standar tersebut. Intinya untuk melindungi konsumen. Baik itu publik, pemerintah, swasta atau swasta dan petani untuk melindungi investasi mereka,” kata Bramasto dalam Webinar “Pengembangan dan Pemanfaatan Standardisasi Bibit dan Pembibitan Tanaman Hutan untuk Mendukung Pembangunan Hutan Lestari” yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Standardisasi Perangkat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Puslitbang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan pada 9 Desember 2021 sebagaimana dilansir dari laman IPB, Senin,13 Desember 2021.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanis Setinggi 200 Meter
Hingga saat ini, menurut dia, SNI (Standar Nasional Indonesia) masih menjadi acuan dalam memproduksi benih hingga benih tanaman hutan. Kehadiran Pusat Sertifikasi Industri yang merupakan lembaga dalam melakukan sertifikasi mutu benih membuat penguatan kelembagaan cukup menantang.
Discussion about this post