Wanaloka.com – Bioplastik merupakan jenis plastik yang dibuat dari bahan alami atau organik, seperti singkong, jagung, kentang, dan tebu yang notabene adalah bahan pangan. Perlu alternatif bahan baku bioplastik yang tidak bertentangan dengan sumber pangan.
Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kemudian menjalin kerja sama dengan PT. Batavia Fokus Teknoplas (BFT) untuk meneliti dan mengembangkan bioplastik berbahan dasar pati dan bekatul.
Direktur PT. BFT Bella Mahpud mengungkapkan, ide untuk bioplastik muncul saat dia sekolah di Inggris. Dari riset yang dia lakukan, sampah di Inggris banyak yang di ekspor ke negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Baca Juga: Catahu KLHK 2023, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Capai 179 Ribu Ha
“Karena plastik di sana tidak semuanya bisa didaur ulang. Kurang dari 10 persen plastik yang diproduksi dapat di-recycle, sisanya tidak bisa sama sekali,” kata Bella, di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong pada 21 Desember 2023.
Ide untuk membuat bioplastik dari bahan-bahan terbarukan seperti bekatul, singkong, dan jagung lahir setelah dia kembali ke Indonesia. Ide itu muncul, pertama, karena bioplastik di Indonesia masih tertinggal dibanding Thailand. Namun dibanding negara-negara barat, Indonesia sangat inovatif, karena mempunyai sumber daya yang melimpah.
Kedua, anak-anak muda Indonesia banyak yang memiliki concern pengembangan bioplastik. Terbukti, banyak topik skripsi, tesis, dan disertasi tentang bioplastik. Bioplastik dari singkong pun sudah banyak di Indonesia. Namun akselerasi keunggulan menggunakan bioplastik sendiri belum banyak.
Baca Juga: Suadi: Multifungsionalitas Perikanan Tangkap Berkelanjutan untuk Masyarakat Pesisir
“BRIN yang terbuka pada startup yang mempunyai ide atau inovasi, bisa menjadi wadah. Karena startup itu mempunyai teori atau ide, tapi tidak memiliki fasilitas untuk mengeksekusi. Diharapkan kerja sama dengan BRIN, kami bisa mengakselerasi,” harap Bella.
Riset mengenai bioplastik sudah banyak dilakukan, tetapi riset yang memenuhi kondisi dan kebutuhan pasar untuk bisa mengakselerasi hilirisasi produk tersebut belum banyak.
Produk bioplastik diharapkan dapat diterima masyarakat luas atau user friendly dan holistik, bahkan menyasar ke produk-produk vital seperti Polietilena tereftalat (PET).
Discussion about this post