Selasa, 3 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Capres Cawapres Dukung Hilirisasi Nikel, Jatam: Untungkan Pebisnis, Miskinkan Warga

Tiga pasangan capres cawapres mendukung hilirisasi nikel warisan pemerintahan Jokowi. Padahal praktiknya selama ini, hilirisasi bahan mentah tambang hanya menguntungkan pebisnis, tetapi memiskinkan warga dan merusak lingkungan.

Selasa, 26 Desember 2023
A A
Ilustrasi tambang nikel. Foto tribhakti.com.

Ilustrasi tambang nikel. Foto tribhakti.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Contoh nyata atas kejahatan lingkungan dan kemanusiaan itu terjadi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, tempat dimana kawasan industri Harita Group beroperasi. Lahan-lahan warga dicaplok, sumber air dan air laut tercemar, warga terserang penyakit. Bahkan satu orang warga mendekam di penjara karena dituduh menghalang-halangi aktivitas tambang.

Hal serupa terjadi di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, tempat dimana PT Gema Kreasi Perdana, anak usaha Harita Group, beroperasi. Warga penolak tambang yang mempertahankan ruang hidupnya justru mengalami kekerasan, intimdiasi, hingga kriminalisasi terhadap 35 orang warga. Operasi tambang di daratan juga telah mencemari sumber air warga yang memicu munculnya penyakit gatal-gatal, hingga air laut keruh-kecoklatan akibat limbah tambang.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Hujan Abu di Lima Desa

Demikian juga di Sagea, Halmahera Tengah, Maluku Utara dan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Di dua wilayah itu, operasi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah berdampak pada alih fungsi lahan skala besar, mencemari perairan dan merusak kawasan hutan, hingga berdampak pada terganggunya kesehatan warga.

“Ironisnya, dampak eksternalitas dari hiliriasi tidak dianggap sebagai bagian dari kerugian negara, melainkan dibebankan kepada warga. Padahal daya rusak itu juga berdampak pada terganggunya income, daya beli, dan menjadi sumber kemiskinan,” ucap Alfarhat.

Tiga Capres-Cawapres Setuju Hilirisasi
Berdasarkan catatan Jatam pula, agenda hilirasi bahan mentah tambang ini juga menjadi bagian dari agenda dua pasangan capres-cawapres lain, Ganjar-Mahfud dan Anies-Amien.

Baca Juga: Pascaerupsi Marapi, Bandara Internasional Minangkabau Dibuka Kembali

Pasangan Ganjar-Mahfud, misalnya, bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai pemain nikel raksasa dunia. Cita-cita itu disampaikan Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto yang bermimpi menjadikan Indonesia lima besar kekuatan ekonomi dunia. Capres Ganjar juga mendorong hilirasi tidak sebatas pada komoditas nikel, tetapi mesti diperluas ke sektor kelautan, pertanian, perkebunan hingga digital infrastruktur.

Demikian juga dengan pasangan Anies-Muhaimin yang mendukung hilirisasi, program andalan Jokowi. Menurut Anies, hilirisasi harus didorong dengan reindustrialisasi, sehingga akan tercipta 15 juta lapangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: BBSPGL Petakan Potensi Energi Laut Indonesia untuk Listrik Capai 60 GW

Tiga pasangan capres-cawapres tersebut tampak menjadikan agenda hilirasi sebatas mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa mendalami siapa sesungguhnya pihak yang meraup keuntungan. Upaya hilirisasi untuk menciptakan lapangan kerja juga mengabaikan realitas empiris ihwal rantai proses hilirisasi. Justru telah memicu lenyapnya ruang produksi warga yang akhirnya menyebabkan kehilangan pekerjaan dan kemiskinan bagi warga.

Pengabaian atas realitas itu menunjukkan, bahwa tiga pasangan capres-cawapres tengah menjaga kepentingan pelaku bisnis, mengabaikan suara warga yang sedang menderita akibat digempur percepatan dan perluasan pembongkaran material tambang untuk kepentingan hilirisasi dari industri,” sesal Alfarhat. [WLC02]

Sumber: Jatam

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bahan mentah tambangcapres cawapreshilirisasi nikelJatamJatam SultengKabupaten MorowaliPulau Wawoniismeltertax holiday

Editor

Next Post
Tungku smelter milik PT ITSS meledak dan terbakar di Morowali, 24 Desember 2023. Foto walhi.or.id.

Komisi VII DPR Minta Penghentian Sementara Operasional Smelter PT ITSS

Discussion about this post

TERKINI

  • Suasana koordinasi tim SAR gabungan untuk evakuasi korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 2 Juni 2025. Foto BPBD Cirebon.Ada Empat Perizinan Usaha Tambang Galian C di Blok Gunung Kuda di Cirebon
    In Lingkungan
    Senin, 2 Juni 2025
  • Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.Kebun Raya Sriwijaya Menuju Laboratorium Hidup Ekologi
    In News
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terjadi pada 30 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.Longsor Tambang Gunung Kuda, Potensi Gerakan Tanah di Wilayah Cirebon Tinggi
    In Bencana
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media