“Yang jelas, jika tidak bisa berenang, jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi himbauan petugas,” tegas dia.
Apabila terjebak di dalamnya, disarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri. Lalu berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah sehingga bisa mudah untuk berenang menuju kembali ke darat. Sebaliknya, apabila berenang melawan arus akan sangat susah dan banyak menghabiskan energi.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah Hingga Februari 2025
“Pada kondisi rip current biasanya banyak menimbulkan korban. Korban kehabisan tenaga karena berusaha melawan arah arus,” kata dia.
Soal mitigasi dan edukasi ke pengunjung wisata, menurut Hendi, semua pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk merumuskan pengelolaan wisata yang lebih aman. Pemerintah hendaknya mendukung dengan memberikan perhatian lebih terhadap upaya mitigasi di kawasan pesisir. Tidak hanya untuk rip current, tapi juga ancaman bencana yang lain.
Disamping itu, pengelola juga diharapkan memprioritaskan keselamatan dan keamanan pengunjung dan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi.
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Ibu Jadi Siaga
“Wisatawan juga perlu proaktif dalam mencari informasi mengenai hal-hal apa saja yang penting untuk dilakukan dan tidak dilakukan ketika berwisata ke pantai. Terpenting, mematuhi himbauan dari petugas,” kata dia.
Sebenarnya banyak media edukasi dan cara-cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait rip current ini. Akses informasi saat ini pun sudah sangat mudah.
“Kami sebagai peneliti juga sudah berupaya untuk menyampaikan berbagai cara mitigasi dengan bekerjasama dengan berbagai media,” ungkap dia.
Baca juga: Gempa Darat 6,1 Magnitudo di Parigi Moutong Sulawesi Tengah
Di samping itu, informasi mengenai rip current sebenarnya juga bisa disampaikan oleh para tour leader atau pihak-pihak yang berkepentingan di bidang wisata.
“Kegiatan study tour sebenarnya menjadi wadah yang pas untuk edukasi hal-hal seperti ini sehingga ada proses pembelajaran yang disampaikan,” kata dia. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post