Wanaloka.com – Sepanjang tahun 2023, sejumlah upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dilakukan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup secara kontinyu. Mulai dari upaya peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), infrastruktur pemantauan kualitas lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, pemulihan kerusakan lingkungan, hingga Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER).
Hasilnya, nilai IKLH tahun 2023 meningkat 0,12 poin dan mencapai target nasional. Indeks Kualitas Udara (IKU) juga meningkat 0,61 poin dan mencapai target nasional. Indeks Kualitas Air (IKA) meningkat 0,71 poin dan Indeks Kualitas Lahan meningkat 1,07 poin, tetapi keduanya belum mencapai target nasional. Sementara, Indeks Kualitas Air Laut menurun 5,57 poin, tetapi mencapai target nasional.
“Untuk provinsi yang mencapai target IKLH sebesar 84 persen, meningkat sebanyak 4,6 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang mencapai target IKLH sebesar 64 persen, meningkat sebesar 13,8 persen,” papar Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPKL-KLHK), Sigit Reliantoro pada Refleksi Akhir Tahun (Catahu) 2023 KLHK di Jakarta pada 28 Desember 2023.
Baca Juga: BRIN Kembangkan Bioplastik Berbahan Dasar Pati dan Bekatul
Mengenai Infrastruktur Pemantauan Kualitas Lingkungan, sejumlah sistem atau aplikasi yang selama ini dipergunakan adalah jumlah stasiun ONLIMO sejak tahun 2015-2023 sebanyak 194 unit dan jumlah stasiun yang terintegrasi sebanyak 154 unit. Stasiun ONLIMO berada pada 101 DAS di 33 provinsi dan 225 kabupaten kota. Dari sisi jumlath Stasiun ONLIMO tahun 2023 sebanyak 121 unit yang berada pada 25 provinsi.
Ada juga SPARING, yaitu sistem pemantauan secara otomatis, terus menerus, dan dalam jaringan yang dipergunakan untuk memantau, mencatat, dan melaporkan kegiatan pengukuran kadar suatu parameter dan/atau debit pembuangan air limbah ke media air. Sampai tahun 2023, jumlah industri yang telah terkoneksi sebanyak 370 industri dari total 486 industri wajib SPARING atau sekitar 76,13 persen.
Kemudian Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinu (SISPEK), yakni suatu sistem yang menerima dan mengelota data pemantauan emisi cerobong industri yang dilakukan dengan pengukuran secara terus menerus atau Continuous Emissions Monitoring System (CEMS). Jumlah industri yang telah mengintegrasikan sebanyak 122 industri dan 310 cerobong.
Baca Juga: Catahu KLHK 2023, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Capai 179 Ribu Ha
Selain itu, melalui AQMS dilakukan sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien secara otomatis kontinyu 24 jam dengan data real time. Sejak tahun 2015-2023, telah dibangun 68 unit Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA). Data tahun 2023 menunjukkan Kota Kupang, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Manokwari memiliki jumlah hari baik terbanyak dan sebanyak 23 lokasi menunjukkan konsentrasi Parameter PM 2.5 memenuhi baku mutu.
Dalam konteks Pengendalian Pencemaran Lingkungan, beberapa kabupaten atau kota wilayah Jabodetabek selama Juli hingga Oktober mengalami penurunan kualitas udara (ISPU tidak sehat). Menyikapi perkembangan tersebut, langkah pemerintah untuk menangani penurunan kuatitas udara dengan membentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) Jabodetabek.
Satgas PPU tetah melakukan langkah strategis yakni pengawasan industri di wilayah Jabodetabek; penegakan hukum bagi industri di wilayah Jabodetabek yang melanggar persetujuan lingkungan; pelaksanaan uji emisi gas buang kendaraan bermotor gratis di kementerian atau lembaga dan bersama pemerintah daerah Jabodetabek; penanaman pohon di beberapa wilayah Jabodetabek; serta pembinaan teknis pelaksanaan uji emisi kendaraan bermotor kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Suadi: Multifungsionalitas Perikanan Tangkap Berkelanjutan untuk Masyarakat Pesisir
Uji emisi dilakukan di Kantor KLHK, di wilayah Bodetabek, dan di kantor K/L selama Agustus-Desember. Total 18.137 unit kendaraan bermotor telah diuji dengan hasil uji emisi roda dua yang lulus sebanyak 77,6 persen, roda empat dengan bahan bakar bensin 94,4 persen, dan roda empat dengan bahan bakar solar 66,7 persen.
Discussion about this post