Wanaloka.com – Sejak 2018, di Kabupaten Kebumen telah terbentuk Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong yang akan dikembangkan menjadi Geopark Global UNESCO. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Chusni Ansori melakukan penelitian inter disiplin yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh tujuh variabel geologi terhadap sebaran keragaman situs budaya tangible pada era megalitikum, Hindu-Budha, Islam, dan Kolonial.
Penelitian itu dijadikan bahan disertasi untuk program doktor Teknik Geologi UGM. Ia memberi judul disertasinya dengan “Analisis Faktor Litologi dan Bentang Lahan terhadap Sebaran Keragaman Situs Budaya Megalitikum – Kolonial di Kawasan Taman Bumi (Geopark) Karangsambung – Karangbolong dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah”.
Baca Juga: Data Terbaru Dampak Bencana di Kota Manado
Dalam disertasinya, Chusni menjelaskan terdapat tiga pilar utama dalam geopark, berupa keragaman geologi, biologi, dan budaya. Tujuan ketiganya untuk konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi secara berkelanjutan. Keanekaragaman biologi dan keragaman budaya itu bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Melainkan mempunyai keterkaitan dengan keragaman geologinya.
Keragaman geologi daerah penelitian disebut telah menghasilkan keragaman budaya dari rra megalitikum hingga Kolonial. Pengaruh litologi terhadap pembentukan budaya kawasan pada era megalitikum sebesar 2,3 persen, Hindu-Budha 11,3 persen, Islam 2,9 persen, dan Kolonial 2,6 persen.
Baca Juga: Cukup Enam Langkah, Jelantah Disulap Menjadi Lilin Aromaterapi
Discussion about this post