Wanaloka.com – Banyak limbah minyak goreng alias jelantah hasil usaha masakan mayoritas warga Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menjadi perhatian mahasiswa KKN BBK 67 Universitas Airlangga (Unair). Perilaku masyarakat lebih suka membuang langsung ke drainase yang berakibat pencemaran air dan tanah di sekitarnya. Sementara apabila tak dibuang, jelantah untuk apa?
“Memanfaatkan limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi menjadi salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah pencemaran lingkungan yang suka buang sembarangan,” tutur Ketua Kelompok KKN, Muhammad Ariiq Setiawan.
Baca Juga: El Nino 2023, Ini Dampak dan Mitigasinya
Lilin aromaterapi bermanfaat untuk relaksasi ketika tidur, menenangkan pikiran, dan dapat mengurangi stress. Bisa juga menjadi ide bisnis yang menjanjikan bagi warga desa. Mengingat modal kecil, tetapi memiliki harga jual cukup tinggi sekitar Rp15.000-Rp25.000 per biji. Kelompok KKN itu pun membagikan ilmu mengolah jelantah kepada masyarakat di Balai Desa Pranggang, 24 Januari 2023.
Ariiq bersama kelompoknya mengumpulkan minyak jelantah dari warga. Kemudian melakukan eksperimen untuk mendapatkan perbandingan komposisi yang tepat.
Baca Juga: Kabar Gembira, Laksmi Melahirkan Lagi dan Astuti Direhabilitasi
Discussion about this post