Wanaloka.com – Tim peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pepen Supendi mengungkapkan potensi tsunami dari gempa megathrust di selatan Pulau Jawa dalam jurnal penelitian berjudul “Natural Hazards”. Hasil penelitian yang telah terbit Oktober 2022 lalu menyebutkan, bahwa gempa bumi megathrust dengan magnitude 8,9 berpotensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 34 meter.
Potensi tsunami tersebut patut diwaspadai, khususnya bagian selatan Jawa dan barat daya Sumatra, dan perkiraan tsunami akan menjalar melalui Selat Sunda memasuki pantai utara Jawa dan tenggara timur Sumatra.
“Belum diketahui pasti kapan gempa bumi megathrust ini terjadi. Dampak yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan tsunami di Aceh (2004),” kata Pakar Tsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widjo Kongko menanggapi hasil penelitian terbaru tersebut.
Baca Juga: Walhi Beberkan Solusi Palsu Krisis Iklim dalam Kebijakan Pemerintah
Perlu ada kewaspadaan terhadap ancaman tsunami sehingga perlu upaya mitigasi lebih serius dan segera dilakukan. Khususnya sistem peringatan dini, jalur dan tempat evakuasinya.
“Mitigasi perlu disiapkan serius dan segera,” tegas Widjo dalam akun Twitternya, @widjokongko pada 2 November 2022.
Ia pun menjelaskan gambar peta hasil penelitian tersebut. Bahwa peta tersebut merupakan distribusi potensi tinggi tsunami dari skenario gempa megathrust. Sedangkan grafik di bawahnya adalah distribusi ketinggian di sepanjang pantai.
Baca Juga: Awas Cuaca Ekstrem, Ribuan Warga Lampung dan Sumut Terdampak Banjir
Discussion about this post