Kepala BNPB memastikan lokasi pengungsian yang dilaporkan belum mendapat bantuan, akan segera terpenuhi kebutuhannya.
“Pendistribusian secara berjenjang mulai dari kepala desa sampai dengan kabupaten mudah-mudahan dapat menjadi lebih baik untuk proses distribusi bantuan,” ujar Suharyanto.
Baca Juga: Wisata Alam Maluku Utara, Berenang di ‘Raja Ampat’ dan Menanam Pohon Kasuari
Mengenai relokasi bagi warga yang rumahnya rusak berat, saat ini BNPB bersama instansi terkait secara pararel sedang melakukan pendataan.
“Untuk yang relokasi sudah mendapat lahan sekitar 2 hektar. Semoga minggu depan sudah mulai pembangunan,” kata Suharyanto.
Bagi warga yang ingin mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga untuk sementara waktu akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu.
Baca Juga: Aksi Spanduk Saat Car Free Day, Ini Pasal-pasal RKUHP yang Dinilai Berbahaya
Sementara itu BMKG melaporkan gempa susulan masih terus terjadi. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan hingga Minggu, 27 November 2022, pukul 16.00 WIB, gempa susulan Cianjur sudah terjadi 285 kali gempa.
Daryono menjelaskan, gempa susulan di Cianjur didominasi oleh ektivitas gempa kecil dengan magnitudo antara 2,0-2,5 saja. Tren besaran magnitudo gempa susulan Cianjur menunjukkan fluktuatif tetapi secara umum makin mengecil.
“Frekuensi kejadian gempa susulan di Cianjur makin jarang,” tulis Daryono yang dikutip dari akun media sosialnya. [WLC01]
Discussion about this post