Selain untuk mitigasi bencana, satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI juga dapat melakukan pemantauan area maritim Indonesia. Melalui Automatic Identification System (AIS) satelit LAPAN-A2 dapat memantau pergerakan kapal laut di sekitar garis khatulistiwa. Hingga saat ini telah terkumpul 354 juta data pemantauan pergerakan kapal laut.
Baca Juga: Aktivitas Harian yang Dapat Lindungi Lapisan Ozon dari Kerusakan
Satelit LAPAN-A2 mengorbit di ketinggian 630 kilometer di atas permukaan Bumi. Dengan orbit ekuatorial, satelit LAPAN-A2 dapat melintasi wilayah Indonesia sebanyak 14 kali sehari. Hal ini memungkinkan operator untuk lebih sering memantau kondisi satelit dan menjalankan misi.
Satelit LAPAN-A2 adalah satelit pertama yang 100 persen diproduksi di Indonesia oleh anak bangsa. Rancang bangun satelit ini dilakukan di Pusat Riset Teknologi Satelit, Bogor. Berbeda dengan pendahulunya, satelit LAPAN-A1/LAPAN-Tubsat diproduksi di Berlin, Jerman.
Penguasaan teknologi yang dimiliki oleh Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN telah memadai untuk pengembangan dan pengoperasian satelit pengamat bumi kelas 150 kilogram, dan satelit komunikasi low-datarate. Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Riset Teknologi Satelit siap mengembangkan dan mengoperasikan satelit penginderaan jauh operasional, dan satelit komunikasi konstelasi orbit rendah.
Baca Juga: Pemerintah Permudah Izin Lingkungan Pendirian SPKLU
Saat ini, Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN sedang berfokus untuk menyelesaikan satelit generasi keempat. Satelit ini membawa misi utama yang sama dengan Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB, yakni citra multispektral resolusi menengah, tetapi dengan lebar citra 2x lipat atau 200 kilometer.
Selain misi penginderaan jauh, satelit ini juga memiliki misi pemantauan kapal laut serta misi pengukuran medan magnet bumi dengan kemampuan penerima data yang lebih baik. Selain mengemban misi dari BRIN, satelit generasi keempat ini juga akan membawa kamera inframerah milik Hokaido University, Jepang dan misi telekomunikasi low-datarate dari perusahaan startup Indonesia, PT Netra. [WLC02]
Sumber: BRIN
Discussion about this post