Rabu, 17 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Emilya Nurjani: Pencemaran Udara Tinggi Dipicu Cuaca Musim Kemarau

Masyarakat Jakarta mengeluh karena tingkat polusi udara di ibu kota tinggi. Kondisi yang sama terjadi di kota-kota lainnya.

Jumat, 11 Agustus 2023
A A
Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.

Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.

Share on FacebookShare on Twitter

Perhitungan ISPU dilakukan berdasarkan tujuh parameter, yakni PM10, PM2.5, NO2, SO2, CO, O3, dan HC. Khusus parameter PM2.5 merupakan penambahan baru, yang dinilai Emilya, penting untuk dipantau karena berbahaya bagi kesehatan.

“PM2,5 bisa masuk ke dalam saluran hidung. Kalau sudah sampai paru-paru akan susah untuk keluar,” ungkap dosen dari Departemen Geografi Lingkungan UGM itu.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri misalnya, ISPU terpantau bernilai 84. Artinya, berada pada kategori sedang atau tingkat kualitas udara yang masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Angka ISPU masuk kategori Tidak Sehat pada angka 101 – 200, sedangkan dikatakan kualitas udara baik pada angka 0-50.

Baca Juga: Nafiatul Umami Kembangkan Mutasi Rumput Gajah Lokal Berbiomassa Tinggi

Upaya untuk mengatasi masalah pencemaran udara, menurut Emilya adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Pilihan untuk menggunakan transportasi umum dan menghindari pengolahan sampah dengan cara membakar menjadi langkah penting yang perlu diambil di kalangan masyarakat.

“Menanam pohon juga menjadi salah satu cara yang baik,” imbuh Emilya.

Sebab, selain berfungsi sebagai peneduh, pohon yang ditanam di tepi jalanan sebisa mungkin dapat mengikat gas-gas berbahaya yang mengancam kesehatan. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Departemen Geografi Lingkungan UGMEmilya NurjaniIndeks Standar Pencemar Udaramusim kemaraumusim penghujanpencemaran udara

Editor

Next Post
Ilustrasi pencemaran udara di perkotaan besar. Foto alvpics/pixabay.com.

Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Presiden Dituntut Bertanggung Jawab

Discussion about this post

TERKINI

  • Demonstrasi untuk mendesak penutupan TPL, Juli 2025. Foto Dok. AMAN.Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Adat Tapanuli Raya
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi
    In Bencana
    Jumat, 12 September 2025
  • Ilustrasi aplikasi. Foto MariusMB/pixabay.com.Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan
    In IPTEK
    Kamis, 11 September 2025
  • Sampah organik dari sisa makanan program MBG di SPPG Sayang-Sayang, Mataram, NTB. Foto Dok. KLH.Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
    In Lingkungan
    Kamis, 11 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media