Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Emilya Nurjani: Pencemaran Udara Tinggi Dipicu Cuaca Musim Kemarau

Masyarakat Jakarta mengeluh karena tingkat polusi udara di ibu kota tinggi. Kondisi yang sama terjadi di kota-kota lainnya.

Jumat, 11 Agustus 2023
A A
Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.

Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.

Share on FacebookShare on Twitter

Perhitungan ISPU dilakukan berdasarkan tujuh parameter, yakni PM10, PM2.5, NO2, SO2, CO, O3, dan HC. Khusus parameter PM2.5 merupakan penambahan baru, yang dinilai Emilya, penting untuk dipantau karena berbahaya bagi kesehatan.

“PM2,5 bisa masuk ke dalam saluran hidung. Kalau sudah sampai paru-paru akan susah untuk keluar,” ungkap dosen dari Departemen Geografi Lingkungan UGM itu.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri misalnya, ISPU terpantau bernilai 84. Artinya, berada pada kategori sedang atau tingkat kualitas udara yang masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Angka ISPU masuk kategori Tidak Sehat pada angka 101 – 200, sedangkan dikatakan kualitas udara baik pada angka 0-50.

Baca Juga: Nafiatul Umami Kembangkan Mutasi Rumput Gajah Lokal Berbiomassa Tinggi

Upaya untuk mengatasi masalah pencemaran udara, menurut Emilya adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Pilihan untuk menggunakan transportasi umum dan menghindari pengolahan sampah dengan cara membakar menjadi langkah penting yang perlu diambil di kalangan masyarakat.

“Menanam pohon juga menjadi salah satu cara yang baik,” imbuh Emilya.

Sebab, selain berfungsi sebagai peneduh, pohon yang ditanam di tepi jalanan sebisa mungkin dapat mengikat gas-gas berbahaya yang mengancam kesehatan. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Departemen Geografi Lingkungan UGMEmilya NurjaniIndeks Standar Pencemar Udaramusim kemaraumusim penghujanpencemaran udara

Editor

Next Post
Ilustrasi pencemaran udara di perkotaan besar. Foto alvpics/pixabay.com.

Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Presiden Dituntut Bertanggung Jawab

Discussion about this post

TERKINI

  • Karhutla di wilayah Riau. Foto Dok. KLH.Karhutla di Riau, 29 Orang Tersangka dan Luas Lahan Terdampak Capai 1.000 Hektare
    In News
    Selasa, 22 Juli 2025
  • Ilustrsi persiapan operasi modifikasi cuaca (OMC). Foto Dok. BNPB.Karhutla Juga Terpantau di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Kalimantan Selatan
    In Bencana
    Selasa, 22 Juli 2025
  • Direktur RFMRC-SEA, Prof. Bambang Hero Saharjo. Foto Istimewa.Bambang Hero, Ada Dua Rekomendasi Hadapi Peningkatan Karhutla Ekstrem
    In Sosok
    Senin, 21 Juli 2025
  • Kondisi lahan dan hutan yang terbakar di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, 21 Juli 2025. Foto Dok. BNPB.Hasil Tinjauan BNPB, Kebakaran Lahan dan Hutan Terjadi di Seluruh Wilayah Riau
    In Bencana
    Senin, 21 Juli 2025
  • Spesies jamur Indonesian Wild Shiitake yang ditemukan di Jambi. Foto Hayai Journal of Biosciences.Temuan Indonesian Wild Shiitake, Bukti Jutaan Spesies Jamur Belum Terungkap
    In Rehat
    Minggu, 20 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media