Wanaloka.com – Stasiun pemantau aktivitas Gunung Ruang di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara mengalami kerusakan dan jaringan listrik OFF per 17 April 2024 pukul 20.39 WITA. Badan Geologi akan segera memasang stasiun pengganti untuk memastikan kegiatan pemantauan Gunung Ruang tetap berlangsung.
“Peralatan kami di puncak Gunung Raung tidak dapat berfungsi akibat dari erupsi tadi malam, sehingga setelah tanggal 17 April 2024 pukul 20.39 WITA, stasiun kami tidak dapat melakukan perekaman lagi,” ujar Ketua Tim Kerja Pengamatan Gunung Api, Heruningtyas dalam konfrensi pers Perkembangan Aktivitas Gunung Ruang Sulawesi Utara secara virtual, Kamis, 18 April 2024.
Sementara aktivitas vulkanik Gunung Ruang saat ini terus meningkat. Menyusul peningkatan status Gunung Ruang menjadi level IV (Awas) pada 17 April 2024 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Jadi Awas, Jarak Aman di Atas 6 Kilometer
Tercatat sejak 1-17 April 2024, Gunung Ruang mengalami gempa Vulkanik Dalam(VTA) sebanyak 1.439 kali dan gempa Vulkanik Dangkal (VTB) sebanyak 569 kali. Juga 6 kali gempa Tektonik Lokal, 167 kali gempa Tektonik Jauh dan Gempa Terasa tercatat 4 kali dengan skala I MMI.
Jumlah kejadian VTA meningkat signifikan disertai getaran Tremor Vulkanik Menerus dengan amplitudo overscale. Heruningtyas menjelaskan, kondisi itu menandakan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).
Hasil catatan instrumental yang dirilis PVMBG, pada tanggal 16 April 2024 pukul 21.45 WITA, Gunung Ruang mengalami erupsi eksplosif dengan estimasi tinggi kolom mencapai 2.000 meter dari puncak. Kondisi itu terus meningkat hingga kolom abu mencapai 2.500 meter dari puncak pada tanggal 17 April 2024 pukul 01.08 WITA.
Baca Juga: Menkeu dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Uji Coba Pensiun Dini PLTB
Kemudian pada pukul 21.15 WITA, erupsi eksplosif kembali terjadi dengan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi sekitar 3.000 meter. Juga disertai suara gemuruh dan gempa yang turut dirasakan di Pos Pengamatan Gunungapi Ruang.
Potensi erupsi masih mungkin terjadi karena aktivitas vulkaniknya masih belum stabil.
“Berdasarkan laporan yang kami terima pukul 02:00 WITA masih terjadi hujan abu. Juga pagi hari itu secara visual terlihat ada endapan awan panas di area Gunung Ruang yang terlihat dari sisi tepi Pulau Tanggulandang,” jelas Heruningtyas.
Baca Juga: 2 Gunung di Sulawesi Utara Siaga, Gunung Ruang Meletus Semalam
Sementara Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono juga melakukan monitoring muka laut menggunakan TG-BIG dan AWS Maritim BMKG di sekitar Gunung Ruang.pada Rabu, 17 April 2024 malam.
Discussion about this post