Program ini merupakan kolaborasi para pihak dalam upaya konservasi Banteng Jawa, yaitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Kementerian Kehutanan dan Taman Safari Indonesia yang didukung PT. Star Energy Geothermal Darajat II Limited, Pemerintah Kabupaten Pangandaran, dan masyarakat.
Baca juga: Prasasti Yupa Kerajaan Kutai Lebih Tua, Tapi Belum Masuk Memory of the World UNESCO
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko menyampaikan apresiasi kepada BBKSDA Jawa Barat dan mitra kerjanya atas kelahiran bayi Banteng ini. ia juga menyampaikan bahwa Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni memberi nama bayi Banteng berjenis kelamin betina tersebut dengan nama Exploitasia.
“Semoga terus tumbuh dan sehat serta menjadi penguat populasi Banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung, Pangandaran,” imbuh Satyawan.
Saat ini, tim medis BBKSDA Jawa Barat terus melakukan pemantauan anakan beserta induknya untuk memastikan kesehatan satwa. Kelahiran ini memberikan harapan baru bagi upaya pelestarian Banteng Jawa di Pangandaran yang diharapkan menjadi rumah yang ramah sekaligus habitat yang cocok untuk tumbuh dan berkembang biak bagi Banteng Jawa. [WLC02]
Sumber: Kementerian Kehutanan
Discussion about this post