Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ferian Anggara, Sektor Tambang Pun Bisa Berkontribusi Positif Bagi Lingkungan

UGM memegang lisensi produk Gamahumat, PT Bukit Asam memasarkan versi industrinya dengan nama BA Grow.

Sabtu, 1 November 2025
A A
Guru Besar Bidang Ilmu Geologi Batu Bara UGM, Prof. Ferian Anggara. Foto Dok. UGM.

Guru Besar Bidang Ilmu Geologi Batu Bara UGM, Prof. Ferian Anggara. Foto Dok. UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Riset ini berfokus pada inovasi yang memberi dampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung perekonomian nasional. Melalui pendekatan riset seperti Gamahumat, potensi hasil tambang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan nilai tambah di bidang pertanian dan rehabilitasi lingkungan.

“Kami ingin mengubah paradigma bahwa dari tambang pun bisa melahirkan solusi hijau yang mendukung ketahanan pangan,” klaim dia.

Baca juga: Masyarakat Sipil Tolak AZEC, Solusi Palsu Perpanjang Ketergantungan Energi Fosil

Waste to resource

Sementara diseminasi hasil penelitian tentang Gamahumat dikenalkan di hadapan para petani di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Guru Besar Bidang Ilmu Pengolahan Bahan Mineral Fakultas Teknik, Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus menjelaskan, Gamahumat dikembangkan kolaborasi lintas disiplin ilmu untuk memperbaiki kualitas tanah dengan memanfaatkan bahan organik humat yang dipadukan dengan unsur mineral alami.

Hasil penelitian menunjukkan asam humat mampu meningkatkan kandungan hara dan memperbaiki struktur tanah, sehingga efisiensi pemupukan meningkat secara signifikan.

Baca juga: Ubi Kayu Berpotensi Jadi Pengganti Tepung Terigu Impor

“Dari uji laboratorium hingga percobaan lapangan, penggunaan Gamahumat terbukti meningkatkan hasil panen hingga lebih dari 70 persen pada beberapa jenis tanaman, termasuk padi,” papar dia.

Himawan menambahkan, riset Gamahumat menjadi bagian dari upaya UGM menerapkan konsep waste to resource, yakni mengubah limbah mineral menjadi sumber nutrisi baru bagi tanah. Pendekatan ini tidak hanya menekan ketergantungan pada pupuk kimia sintetis, tetapi mendukung praktik pertanian sirkular yang lebih ramah lingkungan.

“Kami ingin memastikan pertanian masa depan bukan hanya produktif, melainkan juga berkelanjutan. Gamahumat hadir sebagai jembatan menuju ekosistem pertanian yang sehat dan efisien,” jelas dia.

Baca juga: Reza Cordova, Cemaran Mikroplastik Terindikasi dalam Udara di 18 Kota Pesisir di Indonesia

Sementara Cahyo Wulandari dari Fakultas Pertanian UGM menjelaskan penelitian Gamahumat juga menyoroti aspek sosial dalam penerapannya. Peningkatan kesuburan tanah harus diiringi dengan peningkatan kapasitas petani dalam memahami cara penggunaan dan manfaatnya.

“Selain meneliti bahan aktifnya, kami juga mendampingi petani dalam proses penerapan. Tujuannya agar mereka benar-benar merasakan dampak dari inovasi ini,” tutur dia dalam kegiatan Rembug Sesarengan bertema “Ngolah Ilmu, Nandur Harapan: Inovasi UGM untuk Ketahanan Pangan Indonesia” di Joglo Pandowo di Desa Sekaran, Rabu, 29 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Wulan menekankan keberhasilan Gamahumat tidak lepas dari sinergi antara Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan mitra industri yang mendukung pengujian produk di berbagai jenis lahan, termasuk lahan marginal dan bekas tambang. Inovasi ini menjadi salah satu langkah strategis UGM dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus pemulihan lahan pertanian.

Baca juga: Kayu Laminasi, Solusi Keterbatasan Kayu Solid Akibat Alih Fungsi Hutan

“Kami berharap Gamahumat dapat digunakan lebih luas, terutama di wilayah yang menghadapi tantangan degradasi tanah,” imbuh dia.

Melalui riset dan kegiatan diseminasi seperti ini, UGM berupaya memastikan hasil penelitian dapat diterapkan secara nyata di masyarakat serta memperkuat ekosistem riset yang berorientasi pada solusi. Kegiatan ini menjadi bagian dari Kampanye Sains dan Teknologi: “Riset Kuat, Pangan Hebat”, yang didukung Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kemdiktisaintek, melalui Program Kampanye Tematik Sains dan Teknologi (Resona Saintek). [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: batu bara berkalori rendahFakultas Teknik UGMGamahumatProf. Ferian Anggarareklamasi lahanwaste to resource

Editor

Next Post
Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq bersama warga Cikande, Kabupaten Serang. Foto Dok. KLH/BPLH.

Dekontaminasi Cesium-137, Warga Cikande Bertahap Direlokasi Sementara

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media