Sabtu, 26 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Forum Guru Besar ITB Sebut Perubahan Iklim Makin Parah Didominasi Aktivitas Manusia

Salah satu dampak perubahan iklim di bidang pertanian yang terbaru terkait isu ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Perubahan iklim telah menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Selasa, 6 Agustus 2024
A A
Ilustrasi pencairan es di kutub akibat perubahan iklim. Foto makabera/pixabay.com.

Ilustrasi pencairan es di kutub akibat perubahan iklim. Foto makabera/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang pada suhu dan pola cuaca akibat aktivitas manusia. Observasi yang dilakukan oleh panel antarpemerintah tentang perubahan iklim menunjukkan kenaikan suhu permukaan bumi meningkat sekitar 1,1 derajat Celsius pada kurun waktu 2011-2020. Hasil simulasi menunjukkan perubahan iklim semakin parah yang didominasi faktor aktivitas manusia yang menyebabkan peningkatan gas rumah kaca.

Baca Juga: Pemerintah akan Terapkan Biodiesel B40 Berbasis Kelapa Sawit Tahun 2025

Secara global, perubahan iklim telah berdampak pada hampir semua sektor kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Guru Besar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB, Prof. Djoko Santoso Abi Suroso menekankan pentingnya langkah-langkah adaptasi dan mitigasi untuk menghadapi perubahan iklim di Indonesia.

“Semakin banyak bukti sehingga semakin yakin dan sedang terjadi perubahan iklim,” ujar dia.

Adapun salah satu dampak perubahan iklim di bidang pertanian yang terbaru terkait isu ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Perubahan iklim telah menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Baca Juga: 6 Agustus BRIN Ajak Masyarakat Matikan Lampu Satu Jam, Ini Alasannya

Ia menjelaskan terdapat perbedaan antara pengertian adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Adaptasi perubahan iklim adalah proses atau upaya penyesuaian terhadap perubahan iklim untuk mengurangi dampaknya. Sementara mitigasi perubahan iklim adalah upaya untuk mengurangi emisi atau meningkatkan penyerapan emisi gas rumah kaca melalui teknologi dan proses pengurangan emisi.

Dengan demikian perlu transformasi menuju ketahanan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia, dengan menyatukan adaptasi dan mitigasi. Lewat mitigasi perubahan iklim ditargetkan akan terjadi penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen apabila dengan kemampuan Indonesia sendiri. Serta penurunan sebesar 43,2 persen apabila dengan dukungan internasional.

Salah satu sektor yang saat ini menjadi perhatian dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yaitu sektor energi.

“Potensi energi baru dan terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat tinggi sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai upaya mengurangi gas rumah kaca,” imbuh dia. [WLC02]

Sumber: ITB

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bencana alamForum Guru Besar ITBgas rumah kacaIKN Nusantarakenaikan suhuperubahan iklim

Editor

Next Post
Kolase foto lokasi alat pemantau aktivitas Gunung Semeru yang hilang. Foto Dok. Kementerian ESDM.

Alat Pemantauan Aktivitas Gunung Semeru Dicuri, Gembok Pagar Digergaji

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media