Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gempa Batang Merusak karena Terjadi di Jalur Sesar Aktif Segmen Pekalongan

Selasa, 9 Juli 2024
A A
Salah satu kondisi rumah rusak pascagempa Batang, Ahad, 7 Juli 2024. Foto BPBD Batang.

Salah satu kondisi rumah rusak pascagempa Batang, Ahad, 7 Juli 2024. Foto BPBD Batang.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 8 Juli 2024 pukul 21:00 WIB, jumlah bangunan rumah yang rusak akibat gempa Batang bertambah menjadi 240 unit. Rinciannya melipti rumah rusak berat 14 unit, rusak sedang 34 unit dan rusak ringan 192 unit.

Sebaran kerusakan terjadi di Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Wilayah teridentifikasi adanya kerusakan berada di Kecamatan Batang, Warungasem dan Wonotunggal yang berada di Kabupaten Barang. Sedangkan di Kota Pekalongan, 2 rumah warga yang rusak di Kecamatan Pekalongan Timur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan sifat merusak atas gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada Ahad, 7 Juli 2024 pukul 14.35 WIB tersebut karena wilayah Pekalongan dan Batang merupakan daerah rawan gempa. Di sana terdapat jalur sumber gempa sesar aktif Segmen Pekalongan. Pusat gempa Batang berada di 5 km timur laut Batang dengan kedalaman 6 km.

Baca Juga: Korban Longsor Bone Bolango Jadi 10 Orang Tewas dan 43 Orang Hilang

“Menurut Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN, data 2017) mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo M6,5,” jelas Daryono yang dikutip dari akun X (Twitter) @DaryonoBMKG tertanggal 8 Juli 2024.

Dan gempa merupakan jenis bencana alam dengan karakter “low frequency high impact”. Artinya, jarang terjadi, tetapi saat gempa terjadi dapat berdampak signifikan, seperti merusak.

“Jadi meskipun di suatu daerah lama tidak terjadi gempa, tetapi karena ada sumbernya, perlu kewaspadaan tinggi terhadap potensi gempa,” kata Daryono.

Baca Juga: Desain Bandara YIA Diklaim Tahan Gempa Megathrust M8,7 dan Tsunami

Berdasarkan catatan BMKG, usai gempa utama terjadi, gempa Batang diikuti tiga kali gempa susulan (aftershock) pada hari yang sama. Gempa susulan pertama dengan magnitude 2,2 pada pukul 15.35.56 WIB; gempa susulan kedua M2,5 pada pukul 18.07.40 WIB; dan gempa susulan ketiga M1,9 pada pukul 18.28.54 WIB.

Lantaran Batang dan Pekalongan merupakan daerah yang terletak dekat dengan jalur sumber gempa aktif, ia meminta masyarakat di sana wajib melakukan mitigasi gempa untuk antisipasi. Caranya adalah dengan menerapkan mitigasi struktural, membangun bangunan yang kuat serta upaya mitigasi non-struktural dengan memahami cara selamat saat terjadi gempa.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBgempa Batangjalur sesar aktifKepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG DaryonoPusat Studi Gempa Nasionalstatus tanggap darurat

Editor

Next Post
Penyebab hujan masih turun saat musim kemarau, 8 Juli 2024. Foto BMKG.

Peringatan Dini Cuaca, Ini Pulau yang Masih Diguyur Hujan dan Angin Kencang 8-14 Juli

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media