Wanaloka.com – Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 8 Juli 2024 pukul 21:00 WIB, jumlah bangunan rumah yang rusak akibat gempa Batang bertambah menjadi 240 unit. Rinciannya melipti rumah rusak berat 14 unit, rusak sedang 34 unit dan rusak ringan 192 unit.
Sebaran kerusakan terjadi di Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Wilayah teridentifikasi adanya kerusakan berada di Kecamatan Batang, Warungasem dan Wonotunggal yang berada di Kabupaten Barang. Sedangkan di Kota Pekalongan, 2 rumah warga yang rusak di Kecamatan Pekalongan Timur.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan sifat merusak atas gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada Ahad, 7 Juli 2024 pukul 14.35 WIB tersebut karena wilayah Pekalongan dan Batang merupakan daerah rawan gempa. Di sana terdapat jalur sumber gempa sesar aktif Segmen Pekalongan. Pusat gempa Batang berada di 5 km timur laut Batang dengan kedalaman 6 km.
Baca Juga: Korban Longsor Bone Bolango Jadi 10 Orang Tewas dan 43 Orang Hilang
“Menurut Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN, data 2017) mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo M6,5,” jelas Daryono yang dikutip dari akun X (Twitter) @DaryonoBMKG tertanggal 8 Juli 2024.
Dan gempa merupakan jenis bencana alam dengan karakter “low frequency high impact”. Artinya, jarang terjadi, tetapi saat gempa terjadi dapat berdampak signifikan, seperti merusak.
“Jadi meskipun di suatu daerah lama tidak terjadi gempa, tetapi karena ada sumbernya, perlu kewaspadaan tinggi terhadap potensi gempa,” kata Daryono.
Baca Juga: Desain Bandara YIA Diklaim Tahan Gempa Megathrust M8,7 dan Tsunami
Berdasarkan catatan BMKG, usai gempa utama terjadi, gempa Batang diikuti tiga kali gempa susulan (aftershock) pada hari yang sama. Gempa susulan pertama dengan magnitude 2,2 pada pukul 15.35.56 WIB; gempa susulan kedua M2,5 pada pukul 18.07.40 WIB; dan gempa susulan ketiga M1,9 pada pukul 18.28.54 WIB.
Lantaran Batang dan Pekalongan merupakan daerah yang terletak dekat dengan jalur sumber gempa aktif, ia meminta masyarakat di sana wajib melakukan mitigasi gempa untuk antisipasi. Caranya adalah dengan menerapkan mitigasi struktural, membangun bangunan yang kuat serta upaya mitigasi non-struktural dengan memahami cara selamat saat terjadi gempa.
Discussion about this post