Wanaloka.com – Gempa dangkal berkekuatan 6,1 magnitudo guncang wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara pada Rabu, 26 Februari 2025, sekitar pukul 05.55 WIB.
Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 07.00 WIB, telah terjadi tujuh gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 4.9.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, pusat gempa yang mengguncang wilayah Kota Tutuyan, Ibukota Boltim, terletak pada koordinat 0,50 derajat Lintang Utara, 124,89 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 kilometer arah Tenggara Kota Tutuyan, Sulawesi Utara, pada kedalaman 11 kilometer.
Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kapasitas TPA Sampah Nasional Hanya Bertahan Hingga 2028
Menurut Daryono, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Boltim merupakan jenis gempa bumi dangkal.
“Akibat adanya aktivitas Subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” sebut Daryono.
BMKG menegaskan, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Sementara dampak guncangan gempa dirasakan di daerah Boltim, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), dan Minahasa Tenggara dengan skala intensitas IV MMI, yakni bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Discussion about this post