Wanaloka.com – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali hingga pukul 08.37 WITA, Kamis, 7 November 2024. Erupsi pertama tercatat terjadi pukul 06.25 WITA, diikuti erupsi kedua pada pukul 06.32 WITA, dan terakhir pukul 08.53 WITA.
“Status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih di Level IV (Awas) dan menunjukkan peningkatan aktivitas sejak 7 November 2024,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Kamis, 7 November 2024.
Erupsi pertama, dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut. Kemudian disusul erupsi kedua pukul 06.32 WITA.
Baca Juga: Warga Direlokasi Lebih 7 Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki
Erupsi terakhir dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.500 meter di atas puncak atau 4.084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah barat daya. Aktivitas ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 2 menit 33 detik.
Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi. Juga mewaspadai potensi banjir lahar yang dapat terjadi apabila hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah diharapkan selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau dengan PVMBG di Bandung.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, La Nina Tingkatkan Potensi Hujan Lebat Hingga Awal 2025
“Kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat untuk memberikan informasi terkini terkait aktivitas gunung api ini,” tambah Wafid.
Masyarakat juga dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi atau PVMBG melalui nomor telepon 022-7272606 untuk mendapatkan informasi lebih jelas.
Percepat relokasi warga
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pemerintah mulai menyiapkan relokasi bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Opsi relokasi ini merupakan hasil kajian dari tinjauan Kepala BNPB bersama Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur pada 6 November 2024.
Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Perjuangan Suku Awyu Mempertahankan Hutan Papua Jalan Terus
Desa Klatanlo terletak 4 km dari puncak Lewotobi Laki-laki. Diketahui dari jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November yang lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman empat meter.
“Mendengar penjelasan Kepala Pusat PVMBG terkait lokasi terdampak erupsi, pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama. Sebab masyarakat di bawah lingkaran 7 km ini tidak boleh kembali ke tempatnya masing-masing walaupun berada di luar zona bahaya,” jelas Suharyanto dalam Konferensi Pers Update Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Kamis, 7 November 2024.
Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki segera memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai. Saat ini, tim satgas penanganan erupsi mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Sembari dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Solusi Food Waste di Jakarta, Sampah Hotel Restoran Kafe Tak Masuk TPA
Warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian, dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.
“Kami targetkan pengerjaan relokasi ini bisa diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima warga sebesar tiga juta rupiah per KK”, jelas Suharyanto.
Discussion about this post