“Pemerintah tak bisa lagi tutup mata dengan nasib kami,” kata Rasjani.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, RSA UGM Buka Layanan Cepat PCR 4-6 Jam
Aksi unjuk rasa ini diikuti sekitar seratus perajin tempe dari berbagai wilayah di Depok dan sekitarnya. Selain menumpuk peralatan produksi, mereka juga membentangkan berbagai spanduk berisi protes atas kenaikan harga kacang kedelai.
Sementara itu dalam siaran pers bersama Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga secara virtual pada 11 Februari 2022 lalu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengklaim Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga kedelai nasional. Koordinasi dengan importir kedelai serta perajin tahu dan tempe terus diperkuat. Kementerian Perdagangan mememastikan stok kedelai nasional aman meski terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir.
“Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022. Pemerintah juga meminta dukungan importir kedelai untuk konsisten menjaga harga keekonomian kedelai impor tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe,” tegas Oke.
Baca Juga: Program Plate me Diet, Tiga Kali Makan, Tiga Kali Snack
Kenaikan harga diklaim akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain itu, disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.
Sementara itu, total stok yang dimiliki Akindo tercatat sebesar 300 ribu ton. Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022). Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 – 11.500/kg pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia.
“Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu guna menjaga keberlangsungan usaha perajin tempe dan tahu serta pelaku usaha kedelai lainnya,” kata Oke. [WLC02]
Discussion about this post