Selama uji publik ini, beberapa masukan penting diperlukan untuk memberi perspektif baru yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan tantangan ke depan. Masukan tersebut akan ditindaklanjuti tim perumus untuk penyempurnaan akhir.
Rancangan Peraturan BNPB ini melingkupi prinsip tugas dan fungsi, jenis Forum PRB, kelembagaan dan pembentukan Forum PRB daerah, kelembagaan dan pembentukan Forum PRB tematik, kerja sama, evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dan pembiayaan.
Bibit pohon aren untuk minimalisir bencana
Peringatan HKB 2025 juga diperingati Perwakilan Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) yang juga Kader Konservasi Alam Sumatera Utara, sekaligus memperingati Hari Bumi Sedunia. Mereka menyerahkan bantuan 4000 bibit aren untuk meminimalisir bencana, pelepasan 4.000 bibit ikan nila dan gurami untuk mendukung kelestarian ekosistem perairan dan penuangan eco enzyme untuk meningkatkan kualitas air di bantaran Sungai Belutu di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Minggu, 27 April 2025.
Baca juga: Habis Kebocoran Gas, Terbitlah Semburan Lumpur Panas di Geothermal Sorik Marapi
“Apalagi intensitas hujan pada 2025 yang sering terjadi di Sumatera Utara membuat seluruh pihak harus siaga menghadapi bencana,” kata Kader Konservasi Alam Binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara sekaligus Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi GRAS, Nurhabli Ridwan dalam siaran tertulis yang diterima Wanaloka.com, Minggu, 27 April 2025.
Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Bathara Surya Yusuf menjelaskan, bibit pohon aren dipilih karena tanaman ini dapat menyerap air melalui akar serabutnya yang kuat dan dapat mengikat air tanah. Akar pohon aren dapat membantu menjaga suplai dan intensitas air tanah, terutama saat musim kemarau. Juga dapat menahan erosi tanah dan mencegah banjir.
Pohon aren jenis genjah ini mulai berbuah pada usia sekitar empat tahun sejak masa tanam. Buah dari pohon aren dapat dimanfaatkan menjadi kolangkaleng, niranya dapat diolah menjadi gula aren, pelepahnya bisa dimanfaatkan menjadi sapu lidi.
Baca juga: Agung Baskoro, Memotret Masyarakat Adat Halmahera yang Terpinggirkan Tambang Nikel
Pohon aren merupakan pohon konservasi produktif yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mampu menjaga keseimbangan ekosistem. Hasil studi menunjukkan, aren dari pohonnya menghasilkan Rp80 ribu perhari perbatang. Saat umur empat tahun, ada putaran nilai ekonomi 320 juta per hari. Dalam 25 hari produksi atau satu bulan bisa menghasilkan lebih kurang Rp8 miliar putar uang dari hasil aren.
“Masyarakat bisa sekolahkan anaknya, kemampuan daya beli meningkat sehingga perekonomian di Serdang Bedagai bisa meningkat. Ini yang kami harapkan dari penyerahan bibit aren yang akan ditanam masyarakat,” kata Bathara. [WLC02]
Sumber: BNPB
Discussion about this post