Salah satu alasan antisipasi potensi peningkatan karhutla karena pada 2023 Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan memperoleh mandat sebagai tuan rumah KTT ASEAN. Sementara penyelenggaraan KTT direncanakan pada Mei dan September yang diperkirakan puncak musim kemarau 2023.
Selain itu, Indonesia juga akan mememasuki masa pra-pemilu 2024 yang membutuhkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang dapat menggangu kestabilan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Termasuk peningkatan karhutla di daerah.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta semua pihak terkait meningkatkan kewaspadaan atas potensi karhutla. Semua pihak diminta secara intensif, kontinyu, dan konsisten melakukan upaya pengendalian karhutla.
Baca Juga: Joni Aswira dan Fira Abdurrahman Memimpin Jurnalis Lingkungan SIEJ 2022-2025
“BMKG memprakirakan akan terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi pada 2019,” kata Mahfud.
Ia meminta kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah dapat bersinergi dan saling membantu. Baik dari kelengkapan sarana prasarana, anggaran, peraturan, dan hal-hal terkait lainnya untuk mengantisipasi peningkatan potensi karhutla.
“Segera selesaikan hambatan dan kendala yang dapat mengganggu penanggulangan karhutla. Jangan biarkan hal-hal teknis menghambat kinerja kami,” tegas Mahfud. [WLC02]
Sumber: Kementerian LHK
Discussion about this post