Wanaloka.com – Meski berbagi tunjangan hari raya (THR) telah menjadi budaya lebaran, bukan berarti tak memerlukan manajemen yang baik untuk mengelolanya. Wawasan yang kurang tentang pentingnya pengelolaan menyebabkan uang THR menguap begitu saja.
Menurut pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Imron Mawardi, perlu kebiasaan bijak dalam menggunakan uang THR dengan dua langkah. Pertama, mendahulukan kebutuhan prioritas, seperti kewajiban dan nazar. Kedua, barulah membelanjakan keperluan lain, seperti keperluan keluarga untuk lebaran, dengan tetap mendahulukan kebutuhan.
“Dalam hidup ini kan ada need (kebutuhan), ada wants (keinginan). Utamakanlah kebutuhan dulu, jangan yang keinginan,” pesan Imron.
Baca Juga: Hati-hati, Jasa Penukaran Uang di Jalanan Bisa Berakibat Riba
Dosen Ekonomi Syariah tersebut juga menyinggung fenomena tidak terealisasinya skala prioritas akibat perilaku kurang disiplin masyarakat untuk mengontrol hawa nafsunya sendiri. Antisipasinya, pertama, masyarakat perlu mencatat prioritas dan bertindak konsekuen, tidak terpengaruh pada diskon maupun hal lain.
Kedua, apabila dikaitkan dengan salah satu konsep ekonomi, yakni teori behavior, Imron juga menekankan pentingnya membelanjakan uang berdasarkan manfaat utamanya.
“Apalagi kalau kita muslim itu kan yang paling penting itu kan utilitas, bahwa sesuatu yang kita beli harus sesuatu yang memang punya manfaat yang paling besar,” terang Imron.
Discussion about this post