“Krisis air terjadi hampir di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali,” ungkap Dwikorita
Baca Juga: Alasan Barantan Kementan Tolak Pinang Impor Myanmar
Langkah antisipasi kekeringan dan krisis air menjadi salah satu fokus BMKG untuk menggaungkan salah satu sub tema di WWF ke-10, yaitu “Disaster Risk Reduction and Management“.
BRIN Usulkan Teknologi Konservasi Air
Di sisi lain, salah satu sub-tema yang diangkat pada WWF 2024 adalah Decision Support System For Water Management yang dikoordinir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama BMKG. Terkait hal tersebut, Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Ocky Karna Radjasa menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan delapan hal penting.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Indonesia Tengah Menelan Korban Jiwa dan Ribuan Warga Mengungsi
Meliputi pengembangan smart water information and management system, smart watershed information system, mengusulkan pembentukan jejaring untuk pertukaran informasi, konsep pengelolaan sumberdaya air, penguatan pembiayaan penelitian, dan policy forum. Juga memfasilitasi penerapan hasil riset terhadap pembuatan dan penerapan kebijakan, serta monitoring kebijakan.
Terkait isu-isu strategis, BRIN melalui Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, dan Direktorat Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran mengusulkan pengembangan teknologi konservasi air secara mudah dan murah pada berbagai tipe penutupan lahan, dengan berbagai skenario dalam Decission Support System (DSS). [WLC02]
Discussion about this post