Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata hilirisasi penelitian kampus agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Dengan demikian, UGM terus menegaskan posisinya sebagai pelopor riset pangan yang memberikan solusi konkret bagi bangsa.
Olahan beras Pandanwangi Cianjur
Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP), Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Cianjur melakukan kolaborasi riset tentang diversifikasi produk olahan berbasis beras Pandanwangi Cianjur.
Periset PRTPP, Heni Purwaningsih menjelaskan, riset ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik mutu fisik, kimia, serta sifat fungsional beras Pandanwangi asal Cianjur. Sekaligus mengembangkan produk olahan kaya nutrisi yang berpotensi diterima masyarakat.
Beberapa produk yang akan dikembangkan antara lain beras instan, mie berbahan tepung Pandanwangi, serta cookies sehat.
Baca juga: BMKG Uji Kesiapsiagaan Dampak Gempa M9,0 Selat Sunda Lewat IOWAVE25
“Produk ini diharapkan tidak hanya bernutrisi dan enak, tetapi juga kompetitif dari segi harga dan kemasan sehingga mampu bersaing di pasaran,” jelas dia di KST Umar Anggara Jenie Kabupaten Gunungkidul, Selasa, 23 September 2025.
Sementara terkait kandungan gizi, berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan beras Pandanwangi memiliki kandungan amilosa sedang dengan tekstur pulen, tingkat kekenyalan yang baik, serta aktivitas antioksidan tinggi. Dari segi kelayakan usaha, beras ini diklaim layak untuk dikembangkan secara komersial.
“Produk ini diharapkan tidak hanya bernutrisi dan enak, tetapi juga kompetitif dari segi harga dan kemasan sehingga mampu bersaing di pasaran,” jelas Heni.
Baca juga: BMKG Uji Kesiapsiagaan Dampak Gempa M9,0 Selat Sunda Lewat IOWAVE25
Nantinya akan dilakukan analisis kandungan nutrisi produk serta mendesain kemasan yang menarik.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Riset dan Inovasi Bapperida Kabupaten Cianjur, Sutopo Apriwendo Putra menyampaikan sejauh ini, selain dengan periset BRIN, telah dilakukan koordinasi dengan komunitas MP3C, Universitas Suryakancana, serta mengunjungi petani lokal.
“Semoga dengan inovasi yang telah dilakukan periset di BRIN mampu mengangkat nama beras lokal Pandanwangi ke level nasional sehingga petani di Kabupaten Cianjur semakin sejahtera,” pungkas Sutopo.
Baca juga: Jatam Menilai Pemerintah Sedang Memoles Citra Lewat Lahan Tambang Bermasalah
Selain mempresentasikan hasil riset yang telah dilakukan, peserta berkesempatan mengikuti sesi uji organoleptik (orlep) beberapa olahan produk untuk menilai rasa, aroma, tekstur, dan kesukaan terhadap produk olahan.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar inovasi pangan lokal berbasis beras pandanwangi Cianjur tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan pelaku UMKM. [WLC02]







Discussion about this post