Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Inovasi Riset Pangan Lokal Lewat Padi Gamagora 7 dan Pandanwangi Cianjur

Riset pangan baru akan berdampak luas bila petani merasa didukung dan diberdayakan.

Minggu, 28 September 2025
A A
Padi unggul varietas Gamagora 7 hasil riset peneliti UGM. Foto ugm.ac.id.

Padi unggul varietas Gamagora 7 hasil riset peneliti UGM. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata hilirisasi penelitian kampus agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Dengan demikian, UGM terus menegaskan posisinya sebagai pelopor riset pangan yang memberikan solusi konkret bagi bangsa.

Olahan beras Pandanwangi Cianjur

Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP), Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Cianjur melakukan kolaborasi riset tentang diversifikasi produk olahan berbasis beras Pandanwangi Cianjur.

Periset PRTPP, Heni Purwaningsih menjelaskan, riset ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik mutu fisik, kimia, serta sifat fungsional beras Pandanwangi asal Cianjur. Sekaligus mengembangkan produk olahan kaya nutrisi yang berpotensi diterima masyarakat.

Beberapa produk yang akan dikembangkan antara lain beras instan, mie berbahan tepung Pandanwangi, serta cookies sehat.

Baca juga: BMKG Uji Kesiapsiagaan Dampak Gempa M9,0 Selat Sunda Lewat IOWAVE25

“Produk ini diharapkan tidak hanya bernutrisi dan enak, tetapi juga kompetitif dari segi harga dan kemasan sehingga mampu bersaing di pasaran,” jelas dia di KST Umar Anggara Jenie Kabupaten Gunungkidul, Selasa, 23 September 2025.

Sementara terkait kandungan gizi, berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan beras Pandanwangi memiliki kandungan amilosa sedang dengan tekstur pulen, tingkat kekenyalan yang baik, serta aktivitas antioksidan tinggi. Dari segi kelayakan usaha, beras ini diklaim layak untuk dikembangkan secara komersial.

“Produk ini diharapkan tidak hanya bernutrisi dan enak, tetapi juga kompetitif dari segi harga dan kemasan sehingga mampu bersaing di pasaran,” jelas Heni.

Baca juga: BMKG Uji Kesiapsiagaan Dampak Gempa M9,0 Selat Sunda Lewat IOWAVE25

Nantinya akan dilakukan analisis kandungan nutrisi produk serta mendesain kemasan yang menarik.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Riset dan Inovasi Bapperida Kabupaten Cianjur, Sutopo Apriwendo Putra menyampaikan sejauh ini, selain dengan periset BRIN, telah dilakukan koordinasi dengan komunitas MP3C, Universitas Suryakancana, serta mengunjungi petani lokal.

“Semoga dengan inovasi yang telah dilakukan periset di BRIN mampu mengangkat nama beras lokal Pandanwangi ke level nasional sehingga petani di Kabupaten Cianjur semakin sejahtera,” pungkas Sutopo.

Baca juga: Jatam Menilai Pemerintah Sedang Memoles Citra Lewat Lahan Tambang Bermasalah

Selain mempresentasikan hasil riset yang telah dilakukan, peserta berkesempatan mengikuti sesi uji organoleptik (orlep) beberapa olahan produk untuk menilai rasa, aroma, tekstur, dan kesukaan terhadap produk olahan.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar inovasi pangan lokal berbasis beras pandanwangi Cianjur tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan pelaku UMKM. [WLC02]

Sumber: UGM, BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: beras Pandanwangi CianjurGamagora 7pangan lokal

Editor

Next Post
Komisi XIII DPR RI bersama masyarakat, Kementerian HAM, Komnas HAM, dan LPSK di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, 29 September 2025. Foto Runi-Andri/DPR.

Komisi XIII DPR Tolak Relokasi Paksa Warga di Taman Nasional Tesso Nilo

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media