“Pada 31 GW pembangkit listrik tenaga nuklir akan dikerahkan pda 2060,” kata Gigih.
Untuk mendukung program Indonesia hijau, potensi energi terbarukan sebesar 3.686 GW akan digunakan untuk menghasilkan hidrogen hijau. Upaya itu didukung cadangan gas alam di Indonesia sebesar 41,62 TCF yang berpotensi untuk menghasilkan gas hidrogen sebagai sumber pembangkit listrik.
Sementara Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Selo berharap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mewujudkan ketahanan energi dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Ini Sumber Gempa Kepulauan Talaud 6,7 Magnitudo
“Persoalan energi tengah jadi permasalahan global. Jika tidak segera diperbaiki, kita atau anak cucu bisa mengalami krisis energi. Perlu jembatan kajian multidisiplin untuk reaksi responsif dan menyusun strategi bersama mewujudkan ketahanan energi berkelanjutan yang melintasi batas benua dan administratif,” papar Selo dalam sambutannya.
Konferensi Internasional ASTECHNOVA tentang manajemen krisis energi global tersebut diselenggarakan Fakultas Teknik UGM sejak 4-5 Oktober 2023. Selain dari Jepang, beberapa pembicara asing yang dihadirkan dari Amerika Serikat, Thailand, dan Kiribati.
Salah satu pembicara adalah Mary Rui dari Public Utilities Board, Kiribati. Menurut panitia Rachmawan Budiarto, selain diundang sebagai panelis yang membahas persoalan krisis energi global, juga untuk memperkuat kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kepulauan Pasifik. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post