Rabu, 17 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Juli-Agustus Puncak Kemarau, Potensi Hujan Masih Berlangsung 5-11 Juli

Kamis, 4 Juli 2024
A A
Hujan masih turun pada puncak musimkemarau 2024.Foto Dok. BMKG.

Hujan masih turun pada puncak musimkemarau 2024.Foto Dok. BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga: Masyarakat Rentan Serukan Penyusunan Dokumen Komitmen Iklim Indonesia Partisipatif dan Inklusif

Guswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan ada potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang. Terutama masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai.

Terkait cuaca ekstrem tanggal 3 Juli lalu telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok. Hal ini disebabkan ada awan Cumulunimbus (CB) yang terbentuk akibat daya angkat atau konvektif yang cukup kuat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Riset BRIN, Kratom Berpotensi Manfaat untuk Bahan Baku Obat Kanker

Proses hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar. Saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, terjadilah hujan. Hanya saja tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadi hujan es, dimana suhu puncak awan CB mencapai minus 80 derajat Celcius.

“Di lain sisi, selagi masih turun hujan, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk menabung air. Hemat dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat puncak musim kemarau melanda wilayah kita nantinya,” ucap Guswanto. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: awan CumulunimbusBMKGMadden Julian Oscillationmenabung airpuncak musim kemarau

Editor

Next Post
Sarang dan anak Elang Brontok ditemukan di SMSermo Bukit Menoreh, Kulon Progo, DIY. Foto Fajar Purnomo/BKSDA Yogyakarta.

Sarang dan Anak Elang Brontok Ditemukan di SM Sermo Kulon Progo

Discussion about this post

TERKINI

  • Demonstrasi untuk mendesak penutupan TPL, Juli 2025. Foto Dok. AMAN.Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Adat Tapanuli Raya
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi
    In Bencana
    Jumat, 12 September 2025
  • Ilustrasi aplikasi. Foto MariusMB/pixabay.com.Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan
    In IPTEK
    Kamis, 11 September 2025
  • Sampah organik dari sisa makanan program MBG di SPPG Sayang-Sayang, Mataram, NTB. Foto Dok. KLH.Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
    In Lingkungan
    Kamis, 11 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media