Sabtu, 26 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Juli-Agustus Puncak Kemarau, Potensi Hujan Masih Berlangsung 5-11 Juli

Kamis, 4 Juli 2024
A A
Hujan masih turun pada puncak musimkemarau 2024.Foto Dok. BMKG.

Hujan masih turun pada puncak musimkemarau 2024.Foto Dok. BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga: Masyarakat Rentan Serukan Penyusunan Dokumen Komitmen Iklim Indonesia Partisipatif dan Inklusif

Guswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan ada potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang. Terutama masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai.

Terkait cuaca ekstrem tanggal 3 Juli lalu telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok. Hal ini disebabkan ada awan Cumulunimbus (CB) yang terbentuk akibat daya angkat atau konvektif yang cukup kuat di wilayah tersebut.

Baca Juga: Riset BRIN, Kratom Berpotensi Manfaat untuk Bahan Baku Obat Kanker

Proses hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar. Saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, terjadilah hujan. Hanya saja tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadi hujan es, dimana suhu puncak awan CB mencapai minus 80 derajat Celcius.

“Di lain sisi, selagi masih turun hujan, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk menabung air. Hemat dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat puncak musim kemarau melanda wilayah kita nantinya,” ucap Guswanto. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: awan CumulunimbusBMKGMadden Julian Oscillationmenabung airpuncak musim kemarau

Editor

Next Post
Sarang dan anak Elang Brontok ditemukan di SMSermo Bukit Menoreh, Kulon Progo, DIY. Foto Fajar Purnomo/BKSDA Yogyakarta.

Sarang dan Anak Elang Brontok Ditemukan di SM Sermo Kulon Progo

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media