Rabu, 9 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kata Pakar Soal Kisruh Harga Kedelai: Pemerintah Tak Konsisten Wujudkan Swasembada Kedelai

Selasa, 22 Februari 2022
A A
Ilustrasi tanaman keelai. Foto jcesar2015/pixabay.com.

Ilustrasi tanaman keelai. Foto jcesar2015/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Swasembada kedelai

Sedangkan untuk solusi jangka panjang diperlukan konsistensi pemerintah dalam memuwujudkan swasembada, tidak setengah-setengah. Roadmap swasembada pangan Indonesia, termasuk kedelai, sudah ada tinggal dievaluasi dan diperbaiki.

“Selama ini melihat roadmap apabila ada masalah. Ketika masalah selesai dengan sendirinya (anti klimaks), pemerintah seolah lupa. Jika kedelai dibiarkan mengikuti mekanisme pasar, itu bisa terjadi. Namun untuk kedelai kan tidak demikian, masih diatur pemerintah karena bagian dari bahan pangan pokok yang harus diawasi,” papar Feryanto.

Untuk meningkatkan produksi kedelai, produksi kedelai lokal harus didorong dengan mengoptimalkan lahan-lahan yang tidak digunakan atau lahan marjinal yang jumlahnya sangat banyak. Dan perlu dukungan penggunaan bibit unggul dan mekanisasi pertanian agar produktivitasnya dapat ditingkatkan. Jaminan ketersediaan pupuk dan obat-obatan juga menjadi faktor penting agar target produktivitas bisa dicapai.

Baca Juga: Sejumlah Negara Mulai Berlakukan Transisi Endemi Covid-19, Indonesia Pilih Hati-hati

“Penggunaan lahan perlu dipetakan. Ini sangat bisa dilakukan dengan teknologi pencitraan (satelit) sehingga terpetakan daerah-daerah yang dapat ditanami kedelai,” jelas dia.

Selain itu, harus ada penguatan ke pasar dan rantai distribusi agar kedelai bisa langsung dimanfaatkan oleh pengrajin tahu tempe dan tidak melewati jalur distribusi yang panjang.

“Ini menjadi bentuk insentif harga yang diperoleh petani. Ketika kedelai impor harganya tinggi, lebih tinggi dari kedelai lokal, tentu jadi momentum untuk memperbaiki manajemen pangan nasional,” tandasnya.

Menurut Subejo diperlukan terobosan untuk menekan impor kedelai secara signifikan dan menjaga stabilitas harga. Diperlukan program strategis melalui penguatan inovasi produksi.

“Inovasi pemuliaan  benih kedelai yang produktif, adaptif terhadap perubahan iklim dan memilki citra rasa baik sangat urgen dilakukan,” kata Subejo.

Ilustrasi kedelai hitam. Foto MYCCF/pixabay.com.
Ilustrasi kedelai hitam. Foto MYCCF/pixabay.com.

Baca Juga: Ini Cara Kasatgas Covid-19 Ingatkan Kembali Warga Disiplin Prokes

Salah satu inovasi yang dihasilkan UGM dan perlu dikembangkan adalah benih kedalai hitam Mallika. Mallika dinilai cukup prospektif karena memiliki produktivitas tinggi, adaptif terhadap kekurangan air dan sesuai untuk daratan rendah dan sedang.

Bisa juga melalui inovasi UGM yang lain terkait dengan peningkatan produktivitas kedelai yaitu mikoriza. Melalui mikoriza dapat meningkatkan eksplorasi perakaran sampai ratusan kali volumenya sehingga penyerapan air dan nutrisi menjadi lebih baik yang membuat tanaman kedelai menjadi lebih subur.

“Selama ini harga kedelai lokal kurang atraktif bagi petani sehingga budi daya kedelai tidak menjadi prioritas karena tingginya kompetisi dengan komoditas pertanian yang lebih menguntungkan. Alternatifnya lakukan budi daya kedelai dengan  memanfaatkan lahan perhutanan sosial serta pengembangan komoditas subtitusi kedelai,” papar Subejo.

Dia mengusulkan inovasi pengembangan berbagai jenis kacang koro. Kacang yang telah diinisiasi sebagai subtitusi kacang kedelai, tetapi cita rasa dan kekhasan olahan tempe dan tahu berbahan kedelai dipandang berbeda dibandingkan olahan dari bahan substitusi.

“Isu perubahan taste dan pereferensi konsumen inipun juga menjadi hal yang tidak mudah,” ujarnya.

Baca Juga: Program Plate me Diet, Tiga Kali Makan, Tiga Kali Snack

Kondisi tersebut diamini Feryanto. Solusi pengganti kedelai sangat mungkin dilakukan dan upaya ini sudah dilakukan oleh kelompok atau komunitas masyarakat. Mereka memanfaatkan hasil potensi lokal yang berasal dari kacang-kacangan, selain kedelai. Seperti biji legum, kacang edamame, kacang tolo, kacang hijau, kacang kedelai hitam, kacang koro dan biji lamtoro yang potensinya belum dioptimalkan. Kacang-kacangan ini bisa didapat dengan mudah dan memiliki kandungan gizi dan protein yang lebih tinggi dari kedelai impor.

“Namun perajin tahu tempe enggan menggunakan biji-biji lokal ini karena proses produksi agak berbeda. Bau dan rasa yang timbul tidak biasa,” kata Feryanto.

Menurut dia, sebenarnya tergantung kebiasaan. Masyarakat harus di-edukasi bahwa tempe dan tahu  dari non kedelai itu juga memiliki rasa dan kandungan gizi atau protein yang lebih bagus. Perlu juga memberikan insentif kepada pengrajin tahu tempe yang memanfaatkan biji non kedelai. Misalnya, bantuan modal untuk pengembangan usaha, bantuan mekanisasi atau mesin untuk pengolahan agar lebih higenis dan disenangi konsumen. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: impor kedelaikedelaikrisis kedelaiperajin tahu tempeswasembada kedelai

Editor

Next Post
Salah satu rumah penduduk roboh dampak angin kencang di Gunungkidul, Provins DI Yogyakarta, Selasa, 22 Februari 2022. Sumber foto BNPB.

Angin Kencang di Gunungkidul Merusak 526 Rumah dan 4 Orang Terluka

Discussion about this post

TERKINI

  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Banjir dan lonsgor melanda Puncak, Bogor, 7 Juli 2025. Foto Dok. KLH.Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
    In Bencana
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media