Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kemenparekraf Susun Pedoman Pariwisata Aman untuk Mitigasi Bencana

Pedoman dibuat untuk mewujudkan pengembangan destinasi pariwisata yang aman bencana bagi wisatawan, baik bencana alam maupun non alam.

Rabu, 8 Maret 2023
A A
Upaya penyelaatan wisatawan dari ombak pantai oleh tim SAR. Foto tribratanewsbantul.id.

Upaya penyelaatan wisatawan dari ombak pantai oleh tim SAR. Foto tribratanewsbantul.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah proses penilaian kerusakan, kerugian, dan kebutuhan. Proses itu dilakukan melalui Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Post Disaster Need Assessment/PDNA) yang mengkaji akibat bencana, dampak bencana, dan kebutuhan pemulihan pascabencana.

“Pengkajian Kebutuhan Pasca-Bencana merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan, program, dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana, dalam bentuk dokumen rencana aksi,” papar Sandiaga.

Melalui kegiatan tersebut dihasilkan konsep alat ukur dan profil resiliensi objek dan destinasi wisata. Alat ukur dan profil resiliensi ini dapat digunakan untuk untuk menilai dan menggambarkan tingkat resiliensi pada kelompok sasaran tertentu. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenparekraf dengan salah satu diaspora Indonesia yang bekerja sebagai Professor di Kobe University, Mizan B. F. Bisri, PhD, serta Tim Cerdas Antisipasi Risiko Bencana.

Baca Juga: Bantuan Kendaraan Listrik per 20 Maret 2023, Konsumsi Listrik Tetap Meningkat

Alat ukur dan profil resiliensi destinasi diadaptasi melalui metode resilience radar dan pada blue guide to coastal resilience untuk sektor pariwisata. Menggunakan sudut pandang pada risiko atau berdasarkan banyaknya catatan atau pengalaman kejadian bencana.

Tahap selanjutnya, hasil olahan alat ukur dan profil resiliensi dapat memberikan gambaran ketahanan destinasi pariwisata. Juga dapat menjadi salah satu dasar untuk membentuk indeks resiliensi destinasi pariwisata. Hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk mengukur dan menjamin standar capaian ketangguhan destinasi wisata yang sejalan dengan konteks lokal maupun nasional. [WLC02]

Sumber: Kemenparekraf

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Kemenparekrafketangguhan destinasi wisatakrisis kepariwisataanmanajemen krisis pariwisatametode resilience radarPedoman Pengembangan Destinasi Pariwisata Aman Bencana

Editor

Next Post
Korban longsor Natuna yang berhasil ditemukan di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu, 8 Maret 2023. Foto BNPB.

Longsor Natuna, Diperkirakan 35 Orang Tertimbun di Kedalaman 4 Meter

Discussion about this post

TERKINI

  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media