“Dari PT Freeport Indonesia, ini menjadi tantangan untuk melakukan adjustment supaya bisa accelerate proyek hingga 2024 memenuhi target yang ada,” ujar Arifin.
Baca Juga: Angin Kencang, Karhutla di Dairi Sulit Dipadamkan
Pembangunan smelter oleh PT FI ini merupakan wujud dukungan kebijakan hilirisasi Pemerintah. Smelter Manyar tersebut merupakan smelter kedua yang dimiliki PT FI setelah smelter pertama dibangun PT FI pada 1996 dan dikelola PT Smelting.
Pabrik Foil Tembaga
Di Gresik, Jokowi juga menyaksikan proyek pembangunan pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia (PT HNMI). Ia menilai pembangunan pabrik tersebut, selain menyerap tenaga kerja juga akan menyerap material yang dihasilkan smelter di lokasi sekitar untuk diolah menjadi barang jadi maupun setengah jadi.
“Hasil dari PT Freeport Indonesia berada di lingkungan ini juga akan bisa diserap sehingga akan menjadi barang jadi atau setengah jadi. Nantinya akan kami gunakan untuk baterai litium atau baterai mobil listrik, maupun mobil listriknya itu sendiri,” ucap Jokowi saat acara Groundbreaking Proyek Pembangunan Pabrik Foil Tembaga PT HNMI di Gresik.
Baca Juga: Nelayan Rupat Korban Tambang Pasir Laut, Tangkapan Berkurang dan Pulau Terancam Hilang
Ia menyebut kebutuhan material untuk industri kendaraan listrik nanti tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja. Melainkan dibutuhkan dan menjadi daya tarik investasi dari perusahaan-perusahaan kendaraan listrik di berbagai negara.
“Juga untuk kebutuhan dunia. Semua material ada di Indonesia. Merek-merek mobil terkenal, pabrik-pabrik mobil terkenal, perusahaan-perusahaan mobil listrik semuanya berbondong-bondong melirik Indonesia dan berinvestasi di Indonesia,” klaim Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia harus bisa mengintegrasikan hasil industri sumber daya mineral yang ada di Tanah Air dan mengolahnya di dalam negeri. Nantinya diharapkan berdampak pada peningkatan nilai tambah dan semakin membuka kesempatan kerja.
Baca Juga: Bencana Longsor Kota Ambon, 121 Rumah Warga Rusak
“Inilah yang akan menghantarkan negara Indonesia dari negara berkembang menuju ke negara maju dalam 10-15 tahun mendatang,” kata Jokowi.
Ia berharap pembangunan pabrik tersebut dapat segera selesai dan bisa berproduksi untuk memberikan dorongan agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
Para menteri lain yang hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritaman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM, BPMI Setpres
Discussion about this post