“Produktivitas pertanian mesti ditingkatkan, meskipun lahan semakin sempit. Teknologi pertanian yang efisien dan ramah lingkungan akan menjadi kunci untuk mencapainya,” kata dia.
Mengingat swasembada pangan menjadi salah satu misi dalam program Astacita Presiden Prabowo Subianto. Beberapa program kerja yang akan dilakukan untuk mencapai swasembada pangan, di antaranya mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura dan peternakan. Program lainnya adalah meningkatkan produktivitas pertanian melalui sarana prasarana pendukung pertanian rakyat.
Selain luasan lahan pertanian yang kian menyusut, ada sejumlah tantangan pelaksanaan misi pemerintah yang perlu diantisipasi terkait penurunan produktivitas pertanian di Indonesia. Seperti gagal panen, akibat serangan hama, bencana alam akibat perubahan iklim, termasuk fenomena el nino.
Baca Juga: Penanganan Warga Terdampak Bencana Sukabumi, Pengungsian Terpusat hingga Psikososial
Penerapan kebijakan pembatasan alih fungsi lahan, bukan tanpa tantangan. Masyarakat yang memiliki lahan pertanian sering kali memilih untuk mengalihfungsikan tanah mereka karena potensi untung lebih besar. Pemerintah perlu bijaksana dalam mengaturnya, tanpa mengabaikan hak milik individu.
“Disiplin dalam penerapan kebijakan memang bisa dilakukan, misalnya dengan pembatasan akses listrik atau infrastruktur lain. Namun, apakah itu bijaksana? Itu perlu dipertimbangkan lebih matang,” jelas dia.
Semakin terbatasnya lahan pertanian di daerah padat penduduk, seperti di Jawa dan Bali, solusi untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan pertanian menjadi semakin penting. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencari jalan tengah yang dapat melindungi lahan pertanian sekaligus mendukung kebutuhan pembangunan di masa depan. [WLC02]
Sumber: DPR
Discussion about this post