Sabtu, 25 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengenang Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta Lewat Relief

Selasa, 1 Maret 2022
A A
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Foto wanaloka.com.
Relief tentang Proklamasi 17 Agustus 1945. Foto wanaloka.com.
Relief tentang pasukan Belanda mendarat di lapangan terbang Maguwo. Foto wanaloka.com.
Relief tentara Belanda memasuki Yogyakaarta. Foto wanaloka.com.
Relief tentang pasukan gerilya yang dipimpin Jeneral Sudirman. Foto wanaloka.com.
Relief pertemupran di sekitar Hotel Toegoe. Foto wanaloka.com.
Relief rakyat berjibaku membantu gerilyawan. Foto wanaloka.com.
Relief pasukan Belanda meninggalkan Yogyakarta. Foto wanaloka.com.
Relief pertemuan Letkol Soeharto dengan Sultan Hamengku Buwono IX. Foto wanaloka.com.
Relief pemeriksaan Pasukan WK III oleh Jenderal Sudirman. Foto wanaloka.com.
Relief pertemuan Presiden Sukarno dengan Jenderal Sudirman. Foto wanaloka.com.
Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Mungkin tak banyak yang tahu, di sebalik Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 ada 20 relief yang dibuat untuk menggambarkan suasana waktu itu. Momen ketika tentara, rakyat, juga pemuda Indonesia berjibaku melakukan serangan terhadap pasukan Belanda yang melakukan Agresi Militer II. Peristiwa itu dikenal juga dengan pertempuran enam jam di Yogyakarta. Momentum yang kemudian oleh Presiden Joko Widodo ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 yang diperingati tiap tanggal 1 Maret.

Relief itu dimulai dengan pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh Presiden Sukarno didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta. Kemudian dilanjutkan dengan pertempuran melawan pasukan Belanda ketika ibukota RI dipindah ke Yogyakarta. Diawali dengan mendaratnya pasukan Belanda di lapangan terbang Maguwo dengan terjun payung yang disambut dengan serangan oleh pasukan Indonesia. Juga pecah perang di sudut-sudut Kota Yogyakarta selama enam jam. pertempuran gerilya yang dipimpin Panglima Besar Jenderal Sudirman. Hingga kemudian pasukan Belanda hengkang dari Yogyakarta. Dan pertemuan Komandan WK III Letkol Soeharto dengan Sultan Hamengku Buwono IX, juga antara Sudirman dengan Sukarno.

Sementara bangunan monumennya menampilkan lima sosok patung yang dibuat pematung, Saptoto pada 1973. Kelima patung itu mengambarkan sosok tentara, pemuda, pelajar, petani, dan perempuan. Lima sosok ini adalah representasi tentara dan rakyat yang bahu-membahu mengusir penjajah dari Yogyakarta.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Malioboropertempuran enam jam di YogyakartaPresiden SoehartoSerangan Umum 1 Maret 1949titik nol Yogyakarta

Editor

Next Post
Personel BPBD Kota Medan mengevakuasi warga terdampak banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 27 Februari 2022. Foto BPBD Kota Medan.

Banjir di Kota Medan, BNPB Imbau Warga Antisipasi Curah Hujan 3 Hari ke Depan

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media