Wanaloka.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkisah, pada tahun 1990-an, atraksi menyelam (diving) di Pulau Pramuka sama indahnya dengan Raja Ampat dan Labuan Bajo. Sebab keindahan karangnya masih terjaga.
Seiring berjalannya waktu, atraksi tersebut ternyata turut andil menjadi penyebab terumbu karang rusak. Kondisi tersebut direspons Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana dengan menggelar aktivitas transplantasi terumbu karang. Yang menarik, aktivitas tersebut menjadi salah satu atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan.
Tak hanya menanam terumbu karang, wisatawan juga diperbolehkan untuk memberi nama terumbu karang yang ditanamnya itu dengan namanya. Biasanya, wisatawan itu akan kembali ke Pulau Pramuka untuk melihat kembali terumbu karang yang ditanamnya itu.
Baca Juga: Tiga Menteri Gelar Upacara HUT ke-79 RI di Gunung, Dasar Laut dan Pulau Terluar
“Wisata menanam terumbu karang itu sangat luar biasa. Jadi ini merupakan suatu unique selling point dari Pulau Pramuka yang berkelanjutan,” kata Sandiaga saat melakukan kunjungan ke Pulau Pramuka pada 17 Agustus 2024.
Ketua Pokdarwis Pulau Pramuka, Hermansyah mengungkapkan kegiatan tersebut digelar karena pihaknya memiliki misi untuk mengembangkan sumber daya alam sebagai penggerak ekonomi Pulau Pramuka. Ia juga menyadari aktivitas wisata yang ditawarkan, seperti snorkeling atau diving perlu dibarengi dengan praktik pariwisata berkelanjutan guna meminimalisir kerusakan lingkungan.
“Sehingga pariwisata yang hadir lebih berkualitas, yakni transplantasi terumbu karang,” kata Hermansyah.
Baca Juga: Tujuh Masalah Struktural Agraria yang Tak Disinggung Jokowi dalam Pidato Kenegaraan
Hermansyah menjelaskan bahwa lokasi penanaman terumbu karang dipilih yang kondisinya tinggal 0,5 persen. Artinya, terumbu karang tersebut dalam kondisi yang kurang baik dan memerlukan penanganan lebih lanjut.
“Kalau ini tidak dijaga tentu dapat mengganggu pendapatan ekonomi masyarakat. Kami coba memberikan program atraksi penanaman terumbu karang. Saat ini sudah hampir pulih hampir satu hektare. Itu juga yang disumbangkan dari wisatawan yang berkunjung dan ikut berkontribusi,” papar Hermansyah.
Desa Wisata Pulau Pramuka terletak di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DI Jakarta. Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pemerintahan di Kepulauan Seribu. Desa Wisata Pulau Pramuka masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Baca Juga: HUT RI, Organisasi Sipil dan Warga Korban IKN Serukan “Indonesia is Not For Sale”
Selain sebagai pusat administrasi, Pulau Pramuka juga memiliki potensi bahari yang menarik dengan pemandangan laut yang biru, pantai yang bersih, hingga aneka kuliner. Desa Wisata Pulau Pramuka menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dijajal para pengunjung, seperti snorkeling, diving, berenang, bersepeda, hingga wisata edukasi.
Adapun beberapa titik kegiatan berada di Arboretum Mangrove, Trash Edupark, Pantai Sunrise, RPTRA Tanjung Elang Berseri, Plaza Adm. Kepulauan Seribu, hingga Dermaga Utama dan Dermaga Docking.
Pulau Pramuka juga dilengkapi dengan homestay dan cottage yang dapat digunakan sebagai tempat penginapan bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan lebih lama di sana. Berkemah pun bisa menjadi alternatif penginapan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda.
Baca Juga: Pelajari Ilmu Aerosol untuk Rancang Strategi Hadapi Krisis Iklim
Transplantasi Terumbu Karang di Pulau Apimasum
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) bekerja sama dengan PT. Palapa Timur Telematika (PT.PTT) dan masyarakat Yomakan juga melaksanakan program transplantasi terumbu karang di Pulau Apimasum, Teluk Wondama pada 31 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Road to HKAN (Hari Konservasi Alam Nasional) yang bertujuan untuk memulihkan dan memperbaiki kondisi terumbu karang yang rusak akibat faktor alam, aktivitas manusia, dan faktor lainnya.
Transplantasi terumbu karang ini menggunakan media berbentuk jaring laba-laba yang terbuat dari besi dan dilapisi pasir. Jumlahnya ada 100 bagan. Bibit karang yang digunakan berasal dari famili Acropora. Metode ini telah terbukti efektif untuk mempercepat pertumbuhan dan pemulihan terumbu karang.
Discussion about this post