“Dengan dua shift pemeriksaan PCR, dapat mempercepat waktu tunggu hasil PCR sehingga pasien bisa mendapatkan kepastian hasil lebih cepat,” imbuh Riswan.
Baca Juga: Musibah Banjir dan Longsor di Sukabumi, Satu Orang Tewas dan Satu Luka-luka
Ada dua alat deteksi Covid-19 yang dimiliki RSA UGM dengan sistem ekstraksi otomatis. Tiap-tiap alat mampu memproses hingga 14 sampel dalam waktu 3,5 jam. Dalam satu shift layanan PCR, jumlah sampel yang dapat diproses mencapai 56 sampel dengan mengoperasikan kedua alat.
Alat tersebut merupakan hibah yang diterima RSA UGM pada 2021 lalu. Usai menerima alat, sejumlah prosedur persiapan harus terlebih dulu dilakukan sebelum layanan PCR dapat dibuka secara optimal.
Riswan menerangkan, laboratorium khusus harus dibangun untuk memenuhi standar Biosafety Level 2. Sebelum layanan dioperasikan hari ini, ada serangkaian proses uji coba.
“Uji coba kami lakukan dua minggu. Jika tidak ada kendala, hari Minggu akan kami buka untuk layanan,” terang Riswan. [WLC02]
Discussion about this post