Rabu, 30 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Nikmati Fenomena Astronomi 2025 dari Parade Planet hingga Hujan Meteor  

Sesekali lihatlah ke langit malam hari. Banyak benda menakjubkan yang dapat dinikmati keindahannya dan digali kekayaan pengetahuannya.

Kamis, 5 Desember 2024
A A
Ilustrasi hujan meteor. Foto DivineLeaders/pixabay.com.

Ilustrasi hujan meteor. Foto DivineLeaders/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Hujan meteor yang ditunggu

Selain itu, Puan juga menjelaskan ada fenomena menarik yang biasanya ditunggu masyarakat, yaitu hujan meteor. Hujan meteor merupakan peristiwa tahunan yang terjadi pada waktu yang kurang lebih sama. Hujan meteor ini disebabkan debu sisa komet dan asteroid yang berada pada orbit Bumi.

“Jika Bumi melewati lokasi tempat debu tadi berada, maka hujan meteor akan terjadi. Pada waktu yang sama setiap tahunnya,” ucap dia.

Lebih lanjut Puan menguraikan hujan meteor yang akan terjadi pada 2025. Pertama, hujan meteor Quadrantids, dapat terlihat sekitar akhir Desember hingga tengah Januari. Kedua, hujan meteor Lyrids, dapat terlihat pada pertengahan April. Ketiga, hujan meteor Eta Aquariids, dapat terlihat pada pertengahan April hingga Mei.

Baca Juga: Pelepasliaran Kasuari Selatan di Hutan Keramat Masyarakat Adat Papua

Keempat, hujan meteor Perseids, dapat terlihat pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Kelima, hujan meteor Draconids, dapat terlihat pada bulan Oktober. Keenam, hujan meteor Orionids, dapat terlihat pada bulan Oktober. Ketujuh, hujan meteor Leonids, dapat terlihat pada bulan November. Kedelapan, hujan meteor Geminids, terlihat pada Desember.

Nikmati keindahan langit malam

Fenomena astronomi yang terjadi pada 2025 dapat diamati dengan dua cara, yakni secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu seperti teleskop dan kamera. Beberapa fenomena dapat disaksikan tanpa alat khusus, asalkan langit cerah dan bebas dari awan, antara lain hujan meteor, parade planet, dan gerhana bulan total.

Penggunaan peta Bintang, baik dalam bentuk aplikasi ponsel maupun manual akan sangat membantu pengamat dalam menemukan posisi planet atau hujan meteor di langit. Sementara fenomena yang membutuhkan teleskop dan kamera, seperti okultasi bintang, memerlukan peralatan lebih canggih untuk dapat diamati dengan jelas.

Baca Juga: Ketebalan ‘Salju Abadi’ Jayawijaya 32 Meter Tahun 2010, Kini Tinggal 4 Meter

Para peneliti di Pusat Riset Antariksa sudah melakukan penelitian terkait gerhana Matahari, pengaruh fase bulan pada pasang surut di Bumi, dan melakukan pengamatan terkait okultasi berkolaborasi dengan pihak internal maupun eksternal. Riset antariksa juga bisa diikuti mahasiswa magang dan tugas akhir melalui skema-skema yang sudah disediakan oleh BRIN, yaitu asisten riset, bimbingan tugas akhir dan program kuliah lapangan.

“Semoga dengan sharing informasi kali ini bisa memicu rasa ingin tahu teman-teman mengenai fenomena astronomi dan keilmuan astronomi secara umum. Sekali-sekali, cobalah melihat ke langit pada malam hari. Banyak sekali benda menakjubkan yang dapat dinikmati keindahannya dan juga digali kekayaan pengetahuannya,” pinta Gerhana. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINfenomena astronomigerhana bulangerhana Mataharihujan meteor

Editor

Next Post
Salah satu jembatan putus di Sukabumi akibat banjir dan longsor, 5 Desember 2024. Foto Dok. BNPB.

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Lima Tewas dan 10 Jembatan Rusak

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media