Wanaloka.com – Tahun 2025 akan menjadi momen istimewa bagi para pecinta astronomi. Sebab, berbagai fenomena langit yang menakjubkan, seperti parade planet, gerhana, hujan meteor, dan okultasi bintang akan menghiasi langit sepanjang tahun.
Seperti pada Januari 2025, parade planet akan memperlihatkan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam.
“Namun, hanya empat planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus,” ungkap Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Puananadra Putri dalam Talkshow DOFIDA (Dialog, Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa) edisi ke-11 dengan topik: “Intip Fenomena Astronomi 2025″ di kanal Youtube BRIN Indonesia, Senin, 2 Desember 2024.
Baca Juga: Mengapa Satwa Liar Diserahkan pada BBKSDA, Direhabilitasi, Lalu Dilepasliarkan?
Selain parade planet, juga fenomena okultasi, yaitu peristiwa ketika satu objek langit menutupi objek lain.
“Di Indonesia, akan terjadi Okultasi Bintang Beta Taurii pada 11 Oktober 2025,” imbuh dia.
Gerhana total dan sebagian
Peristiwa lainnya adalah gerhana, yakni peristiwa astronomi ketika Bumi-Bulan-Matahari berada pada satu konfigurasi tertentu. Gerhana Matahari ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari dan piringan Bulan menutupi piringan Matahari ketika dilihat dari Bumi, sedangkan gerhana Bulan ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dan Bumi menghalangi cahaya Matahari yang jatuh ke Bulan.
Baca Juga: Mobilitas Tinggi di Jawa-Sumatera, Cek Info Cuaca Ekstrem Sebelum Liburan Nataru
Menurut dia, Indonesia juga akan menyaksikan satu gerhana bulan total pada 7 September 2025. Peristiwa ini dimulai pukul 22.28 WIB hingga 8 September pukul 03.55 WIB. Gerhana bulan total aman dilihat dengan mata telanjang. Bulan akan tampak memerah saat puncak gerhana karena pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.
“Selama cuaca cerah, proses tersebut dapat terlihat jelas dengan mata telanjang,” kata Puan.
Sementara gerhana bulan total pada 13-14 Maret dan gerhana matahari sebagian pada 29 Maret hanya dapat disaksikan di Eropa, Amerika, dan Arktik.
Baca Juga: Puluhan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Terdampak Banjir dan Longsor
Discussion about this post