Selain itu, Kementerian ESDM melakukan kerja sama dengan beberapa mitra untuk mengembangkan proyek BioCNG melalui proyek pembangunan plant, pengerjaan pre-feasibility study, kajian keekonomian, kajian kebijakan tata niaga dan kajian industri serta bahan baku BioCNG.
Edi berharap dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, BioCNG dapat dimanfaatkan untuk menggantikan LPG non-subsidi untuk sektor industri dan komersiil (12 dan 50 kg). Nantinya dapat menjadi salah satu opsi solusi untuk menurunkan impor LPG.
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin berharap pengoperasian pabrik BioCNG yang berlokasi di PT United Kingdom Indonesia Plantation, Langkat itu dapat menjadi role model bagi perusahaan lain di Indonesia untuk melakukan inovasi-inovasi serupa.
Baca Juga: Potensi Unik Sumber Daya Geologi Desa Jadi Site Museum Geologi
“Saya mengucapkan terima kasih karena banyak penyerapan tenaga kerja yang membantu perekonomian bagi masyarakat Langkat. Ke depan, kerjasama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan dan membuat manfaat untuk lingkungan di Langkat,” ujar Afandin.
Sementara itu, CEO PT KIS Biofuel Indonesia, Ragunath, menyampaikan harapan Indonesia akan menjadi penghasil BioCNG terbesar di Asia. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post