Wanaloka.com – Aerosol merupakan kumpulan partikel-partikel padat yang tersuspensi ke dalam gas. Di era modern ini, maraknya penggunaan kendaraan bermotor menjadi salah satu alasan tingginya kasus polusi udara, terutama di kota-kota besar.
Jika tinggi tingkat polusi udara semakin tinggi, maka aerosol yang terbentuk akan semakin banyak. Hal ini menyebabkan fungsi aerosol berubah dari yang seharusnya memantulkan radiasi, menjadi menyerapnya, sehingga suhu atmosfer memanas.
Namun aerosol juga dapat mendinginkan suhu atmosfer, tergantung pada jenis dan warna partikel. Aerosol yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terbentuknya droplet awan yang lebih kecil, sehingga dapat mengurangi curah hujan yang turun dari awan.
Baca Juga: Kekeruhan Atmosfer Akibat Erupsi Gunung Merapi 2010 Turun 36 Persen
“Ilmu tentang aerosol penting bagi perkembangan teknologi dan lingkungan. Mempelajari aerosol akan menimbulkan pengaruh yang krusial terhadap atmosfer dan membuat kita bisa merancang strategi yang tepat untuk menghadapi krisis perubahan iklim,” ujar Ketua Kelompok Riset Pengelolaan Udara dan Limbah di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB) sekaligus pendiri dan Ketua dari Indonesian Aerosol Association (IAA), Prof. Puji Lestari Aula Timur, ITB Kampus Ganesha pada 3 Agustus 2024.
Ia menyampaikan dalam pembukaan Konferensi The 10th Theory & Technique dan The 1st International Aerosol Association Conference (T&T-IAA 2024) bertema “Ilmu Aerosol dan Keberlanjutan Lingkungan: Menjembatani Kesenjangan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Konferensi ini bertujuan untuk membahas peran penting ilmu lingkungan, baik secara umum ataupun terkait aerosol untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan serta memperkuat kolaborasi antar sektor.
Baca Juga: SiTampan, Metode Tanam Mangrove untuk Lahan Ekstrem
Discussion about this post