“Inginnya kami, pendapatan dari hasil melaut tiap tahun meningkat tidak menurun. Paling tidak, pemerintah memberikan perhatian kepada nelayan kecil, jangan menelantarkannya. Sehingga kami tidak merasa sendiri berjuang memenuhi kebutuhan penghidupan dan menjamin terpenuhi pangan bergizi dalam negeri,” terang Salman.
Tak heran, tantangan pengawasan sumber daya kelautan perikanan lainnya adalah meskipun sumber daya kelautan perikanan di Indonesia kaya, tetapi belum membuat masyarakat pesisir beranjak dari kemiskinan.
“Kemiskinan ekstrem masih besar jumlahnya di wilayah pesisir yang merupakan penghasil pangan,” kata Ketua KPPMPI, Hendra Wiguna.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Minta Aparat Jangan Jadi Beking Kekerasan di Rempang
Sementara semangat kebijakan ekonomi biru yang digaungkan pemerintah adalah inovasi teknologi yang ramah terhadap iklim dan lingkungan serta pemanfaatan sumber daya yang efisien.
“Tujuan besarnya, tentu untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Hendra.
Ia berharap kebijakan ekonomi biru yang digaungkan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) sejak perencanaan mengedepankan pelibatan masyarakat pesisir. Terutama pelaku utama sektor kelautan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pembudidaya rumput laut, pengolah dan pemasar ikan. Begitupun dalam pelaksanaan dan evaluasi kinerja program atau kebijakannya.
“Langkah selanjutnya, mengutamakan kedaulatan masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam untuk memulihkan alam Indonesia,” terang dia. [WLC02]
Discussion about this post