Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Penangkapan Ikan dengan Bom Masih Marak di Indonesia Timur

Minggu, 22 Desember 2024
A A
Ilustrasi nelayan tradisional menangkap ikan. Foto Quangpraha/pixabay.com.

Ilustrasi nelayan tradisional menangkap ikan. Foto Quangpraha/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Persoalan pengawasan sumber daya kelautan perikanan masih menjadi tantangan, salah satunya pengawasan yang belum merata. Alhasil masih banyak aktivitas yang merusak, mulai dari membuang sampah ke laut hingga praktik penangkapan ikan menggunakan bom ikan.

“Nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan menyebabkan kerusakan ekosistem laut dan memusnahkan bibit ikan. Ini menyebabkan penurunan hasil tangkapan nelayan tradisional,” kata Ketua Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI) Halmahera Selatan, Sahmir Kader dalam Seminar Nasional bertajuk “Digitalisasi Maritim dalam Pengembangan Ekonomi Biru Menuju Indonesia Emas 2045” yang diadakan Politeknik Bumi Akpelni, Rabu, 18 Desember 2024.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Ternate, Salman Adam pernah menyaksikan langsung penangkapan ikan dengan cara meledakkan bom di pulau Gafi, Siko, Laigoma dan sekitarnya.

Baca juga: Mahmud Aditya, Pangan Lokal Solusi Makan Siang Gratis 10 Ribuan Tapi Bergizi

Akibatnya, karang banyak yang mati. Nelayan pancing ikan dasar sempat berupaya untuk mencegah, namun pengebom ikan tersebut menggunakan kapal yang kecepatanya jauh di atas rata-rata kapal nelayan kecil.

“Di kapal mereka juga masih banyak bom, sehingga nelayan setempat takut untuk mendekat ataupun melarang aktivitas tersebut,” jelas Salman.

Nelayan Maluku Utara berharap pengawasan laut harus rutin dilakukan untuk menjaga keberlanjutan. Pemda dan pemerintah pusat harus benar-benar memperhatikan nelayan.

Baca juga: Rumah Kaca Kantong Semar di Kebun Raya Cibodas Dibuka Lagi

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bom ikanekonomi biruKPPMPI

Editor

Next Post
Pusat gempa 5,2 magnitudo di Samudera Hindia Selatan Sukabumi, Jawa Barat pada Senin, 23 Desember 2024. Foto BMKG.

Gempa Dangkal Goyang Selatan Sukabumi Jawa Barat

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media