Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pengamat UGM Ingatkan Prabowo, Swasembada Energi Butuh Komitmen Bukan Omon-omon

Rabu, 23 Oktober 2024
A A
Ilustrasi energi terbarukan. Foto pixel2013 /pixabay.com

Ilustrasi energi terbarukan. Foto pixel2013 /pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Setidaknya ada dua janji Presiden Indonesia, Prabowo Subianto terkait energi yang disampaikan dalam pidato kenegaraannya usai dilantik pada 20 Oktober 2024. Pertama, menjanjikan Indonesia akan mencapai swa-sembada energi dalam waktu 4-5 tahun. Kedua, menyatakan komitmen untuk mencapai kedaulatan energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan menggunakan sumber daya energi yang tersedia berlimpah.

Meskipun menyambut baik, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengingatkan, upaya tersebut membutuhkan komitmen jangka panjang. Sebab riset dan pengembangan membutuhkan waktu lama dan biaya besar.

Komitmen Prabowo untuk mencapai swasembada energi harus ditindaklanjuti oleh menteri-menteri terkait Kabinet Merah Putih secara konsisten dan berkelanjutan.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang 176 Rumah Warga di Bone Bolango

“Tanpa upaya serius dan terus menerus, komitmen Prabowo itu tak lebih hanya omon-omon saja,” kata Fahmi di Kampus UGM, Senin, 21 Oktober 2024.

Sebab Indonesia tidak memiliki teknologi untuk mengolah sumber daya energi tersebut menjadi EBT. Fahmy menjelaskan Pertamina sudah mengusahakan biodiesel yang merupakan pencampuran solar dengan minyak sawit. Dimulai dengan B-20, meningkat ke B-35, lantas naik menjadi B-40. Sayang program ini terhenti lantaran perusahaan selaku partner usaha dari Italia menghentikan kerjasama dengan Pertamina.

“Selain pengembangan biodiesel tidak dapat dicapai, program EBT berbasis sawit juga berpotensi bertabrakan dengan program pangan untuk menghasilkan minyak goreng,” jelas dia.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Pangandaran Dipicu Deformasi Batuan Dalam

Termasuk program gasifikasi, yakni mengolah batu bara menjadi gas. Program ini juga mengalami kendala sama, yaitu kegagalan setelah Air Product selaku partner usaha dari Amerika Serikat hengkang dari Indonesia.

“Alasannya, gasifikasi dinilai tidak mencapai keekonomian lantaran harga pasar batu bara fluktuatif,” ungkap dia.

Sementara untuk mendapatkan teknologi yang dibutuhkan dalam mencapai swasembada energi, ada dua upaya yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, menarik investor asing pemilik teknologi untuk bekerja sama dengan perusahaan energi dan BUMN dalam negeri. Kedua, mengembangkan riset (R&D) di dalam negeri dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan universitas-universitas Indonesia untuk menghasilkan teknologi yang dibutuhkan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: energi baru terbarukanFahmi RadhiPresiden Prabwo Subiantoswasembada energi

Editor

Next Post
Tampilan aplikasi Simocakap untuk memantau cuaca, kebakaran lahan, dan kabut asap berbasis partisipasi masyarakat. Foto Dok. BRIN.

Simocakap, Cegah Kebakaran Lahan Gambut Berbasis Teknologi dan Partisipasi Masyarakat

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media