Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Penjelasan Daryono Soal Banyaknya Gempa Susulan Pulau Bawean

Sabtu, 23 Maret 2024
A A
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Foto Akun X @DaryonoBMKG.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Foto Akun X @DaryonoBMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 12.00 WIB, frekuensi gempa susulan di Pulau Bawean, Jawa Timur mencapai 167 kali.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, frekuensi kejadian gempa susulan Pulau Bawean semakin jarang.

“Jika kemarin (Jumat, 23 Maret 2024) dalam satu jam mencapai 19 kali gempa, data terkini tunjukkan 1 jam hanya 3 gempa. Semoga kondisi segera stabil dan aman kembali,” sebut Daryono.

Baca Juga: Gempa Dangkal Laut Jawa 6,5 Magnitudo, Gempa Susulan 64 Kali Terjadi

Menurut Daryono, banyaknya gempa susulan di Bawean karena karakter gempa kerak dangkal Bawean terjadi di batuan kerak permukaan yang batuannya heterogen sehingga sehingga canderung rapuh (brittle) mudah patah.

“Berbeda dengan gempa kerak Samudra yang batuan homogen-elastik (ductile) miskin gempa susulan bahkan tanpa susulan,” sebut Daryono.

Wilayah Pulau Bawean dan sekitarnya berada pada zona Suture yang mengindikasikan jejak keberadaan sesar-sesar utama yang berusia tua.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Lagi Ancaman Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Siapkan Mitigasi 

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gempa dangkal Laut JawaGempa Jawa Timurgempa susulan Pulau BaweanPulau Baweansesar aktif Laut Jawa

Editor

Next Post
Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.

MK Tolak Uji Materi PWP3K, TAPaK: Stop Pertambangan di Pulau-pulau Kecil

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media