Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 12.00 WIB, frekuensi gempa susulan di Pulau Bawean, Jawa Timur mencapai 167 kali.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, frekuensi kejadian gempa susulan Pulau Bawean semakin jarang.
“Jika kemarin (Jumat, 23 Maret 2024) dalam satu jam mencapai 19 kali gempa, data terkini tunjukkan 1 jam hanya 3 gempa. Semoga kondisi segera stabil dan aman kembali,” sebut Daryono.
Baca Juga: Gempa Dangkal Laut Jawa 6,5 Magnitudo, Gempa Susulan 64 Kali Terjadi
Menurut Daryono, banyaknya gempa susulan di Bawean karena karakter gempa kerak dangkal Bawean terjadi di batuan kerak permukaan yang batuannya heterogen sehingga sehingga canderung rapuh (brittle) mudah patah.
“Berbeda dengan gempa kerak Samudra yang batuan homogen-elastik (ductile) miskin gempa susulan bahkan tanpa susulan,” sebut Daryono.
Wilayah Pulau Bawean dan sekitarnya berada pada zona Suture yang mengindikasikan jejak keberadaan sesar-sesar utama yang berusia tua.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Lagi Ancaman Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Siapkan Mitigasi
Discussion about this post