Wanaloka.com – Penutupan akses sementara terjadi di Pulau Wayag dan Manyaifun Batangpele di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya akibat pro-kontra isu tambang nikel usai pencabutan empat izin tambang di sana. Kementerian Pariwisata memastikan aktivitas pariwisata di Raja Ampat tetap berlangsung dengan aman dan terkendali, karena keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan destinasi nasional.
“Kami terus memantau perkembangan situasi secara saksama dan siap mengambil langkah-langkah adaptif untuk mendukung masyarakat lokal, agar tetap menjadi pilar utama dalam pembangunan pariwisata yang berdaya tahan dan inklusif. Jadi, wisatawan tetap aman berkunjung ke Raja Ampat,” kata Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.
Di luar Wayag dan Batangpele masih ada pulau dan spot diving, seperti Manta Point, Cross Wreck, Cape Kri, dan Blue Magic, yang dapat dieksplor keindahannya oleh wisatawan.
Baca juga: Komnas HAM Menduga Kuat Ada Pelanggaran HAM Aktivitas Pertambangan di Raja Ampat
Sebagai langkah konkret, Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat lokal untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menjaga stabilitas dan keselamatan destinasi.
Dalam koordinasi ini, Kemendagri telah menyampaikan arahan langsung kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk menjamin sinergi penuh antarlembaga dan masyarakat dalam melindungi wisatawan dari potensi gangguan.
Discussion about this post