“Program tiga kali makan tiga kali selingan berfungsi untuk mengantisipasi tingkat kelaparan kita yang biasanya memuncak ketika salah satu frekuensi makannya dihilangkan. Jika jadwal makan tidak teratur, seperti tidak makan pagi atau makan siang, maka akan memberikan efek over-eating (makan berlebihan) pada satu waktu makan setelah itu,” jelas Okta.
Ketiga adalah equality, yakni perencanaan mengonsumsi makanan yang diperlukan untuk diet tanpa menghilangkan sumber lemak, sumber protein, karbohidrat, dan lain sebagainya sebagai gizi yang dibutuhkan tubuh.
Terakhir adalah mindfull eating, yaitu makan dengan penuh penghayatan. Dampaknya, tubuh akan mendapatkan efek menstimulus hormon leptin dan ghrelin (hormon pengatur rasa lapar) untuk bekerja dengan baik.
“Ketika makan sambil dinikmati dan dihayati (tidak terburu-buru), kita tahu, makan itu tujuannya untuk apa? Nah, supaya hormon leptin dan ghrelin memberikan sinyal yang pas (kapan makan dan berhenti makan),” tambah Okta.
Diet sehat yang aman untuk mencegah obesitas yang merupakan kondisi penumpukan lemak secara berlebihan dalam tubuh. Obesitas dapat mengakibatkan resistensi insulin yang dapat menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Apabila lemak menumpuk, pembuluh darah bisa terhambat dan mengakibatkan penyakit tensi tinggi. Lalu jika pembuluh darah tertutup atau terhambat, maka dapat mengakibatkan penyakit jantung coroner. [WLC02]
Discussion about this post