Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Riset BRIN, Amblesan Tanah Jadi Bahaya Tersembunyi karena Sulit Terdeteksi

Amblesan tanah menjadi bahaya tersembunyi di kawasan Pantai Utara Jawa. Namun bisa jadi ancaman masa depan di kawasan lain.

Kamis, 11 Januari 2024
A A
Amblesan tanah di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Foto Dok. BPBD Semarang.

Amblesan tanah di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Foto Dok. BPBD Semarang.

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga: Status Gunung Marapi Naik Level Siaga, Waspadai Gas Beracun

Dwi Sarah juga menyampaikan bahwa tim periset BRIN melakukan investigasi in situ yang mengungkap kondisi bawah permukaan di beberapa daerah, memberikan gambaran yang penting terkait fenomena amblesan tanah dan implikasinya.

Di DKI Jakarta Utara, batuan sedimen berumur muda yang dominan terdiri dari endapan batu lempung yang tebal dengan sisipan pasir tipis. Meskipun laju amblesannya telah menurun, tetapi tetap terlihat ada amblesan tanah di peta, menandakan potensi terkompaksinya secara alami.

Sementara itu, hasil investigasi di Pekalongan menunjukkan kondisi bawah permukaannya didominasi oleh endapan lempung dengan sisipan pasir dan tanah organik yang secara gradual dari selatan ke utara, menunjukkan penurunan daya dukung dari menengah hingga rendah. Fenomena amblesan ini tidak hanya terpusat di Kota Pekalongan, tetapi juga telah meluas ke wilayah barat, masuk ke daerah Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga: Walhi Jatim Serukan Perusak Pohon untuk Peraga Kampanye Ditindak Tegas

Sedangkan di Semarang dan Demak, hasil penelitian menunjukkan amblesan tanah didorong oleh faktor alami dan antropogenik. Di Semarang, laju kompaksi alamiah sangat kecil, sehingga amblesan tanah dipicu oleh faktor antropogenik. Di Demak, laju amblesan alami bisa mencapai 2 cm, menunjukkan pengaruh kedua faktor tersebut.

Potensi bencana di Pantura akibat amblesan tanah, dengan laju antara 5 hingga 10 cm per tahun, berdampak pada kenaikan permukaan laut sebesar 3-10 mm per tahun, meningkatkan potensi banjir rob dan kerusakan infrastruktur. Untuk menanggulangi bahaya ini diperlukan strategi jangka pendek dan panjang yang perlu diterapkan.

Baca Juga: Longsor di Banjarnegara Terjang 2 Dusun

Strategi jangka pendek mencakup penanggulangan dampak segera seperti banjir. Sementara jangka panjang mempertimbangkan pengurangan laju amblesan. Ini bisa dilakukan melalui kombinasi mitigasi struktural (pembangunan struktur penahan banjir) dan non-struktural (manajemen air, penggunaan air permukaan, zona konservasi air tanah), serta pemantauan terus-menerus terhadap amblesan tanah dan muka air tanah.

“Temuan riset ini memberikan pandangan mendalam tentang kondisi bawah permukaan dan potensi amblesan tanah di wilayah Pantura, sehingga memberikan dasar penting untuk strategi mitigasi dan perlindungan terhadap fenomena amblesan tanah yang mengancam wilayah tersebut,” papar Dwi. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: amblesan tanahBRINland subsidencePantai Utara Jawasilent hazardtanggul laut

Editor

Next Post
Gambaran peta cuaca ekstrem yang diprediksi hingga Februari 2024. Foto Dok. BMKG.

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Mengancam hingga Februari 2024

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media