Dan erupsi kelima pada pukul 16:06 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 2384 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 401 detik.
Gunung api ini berstatus Level II (Waspada). Atas kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari pusat erupsi dan memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah. Dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis tertanggal 4 Juni 2024.
Baca Juga: Menteri Siti Ajak Menteri Sri dan Menteri Norwegia Melihat Orangutan di Bukit Lawang
PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 3 kilometer di arah Utara-Timur Laut dan 5 KM pada sektor Timur Laut.
Masyarakat diminta tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat yang terdampak hujan abu memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. [WLC02]
Sumber: Magma Indonesia
Discussion about this post