Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa Sumedang Diberi Nama Sesar Sumedang

Sesar Sumedang adalah sesar baru yang aktif dan belum terpetakan sebelumnya.

Senin, 8 Januari 2024
A A
Gempa bumi M4,8 di Sumedang pada 31 Desember 2023. Dok. InaTEWS.

Gempa bumi M4,8 di Sumedang pada 31 Desember 2023. Dok. InaTEWS.

Share on FacebookShare on Twitter

Dwikorita menerangkan, wilayah Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia. Serta dari beberapa sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo dan Sesar Cipeles.

“Serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan,” imbuh Dwikorita.

Sementara berdasarkan Katalog Gempa Bumi Merusak dari BMKG (2020), Dwikorita menjelaskan, wilayah Sumedang sebelumnya telah mengalami gempa bumi sebanyak dua kali. Pertama, tanggal 14 Agustus 1955 yang menyebabkan banyak kerusakan bangunan. Kedua, tanggal 19 Desember 1972 dengan kekuatan M4,5 yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan longsoran.

Baca Juga: Amin Alamsjah, Pari Jawa Berangsur Punah Akibat Ulah Manusia

“Gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung saja. Namun juga dirasakan hingga Kota Bandung hingga Kabupaten Garut,” kata Dwikorita.

Rekomendasi BMKG
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, BMKG bersinergi dengan Pemda Sumedang, BPBD, BNPB, SAR dan Kementerian Sosial untuk menenangkan warga dengan memberikan literasi atau edukasi kegempaan. Juga langkah-langkah mitigasi dan penyelamatan diri yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah gempa bumi.

Dalam konferensi pers tersebut, Dwikorita menyampaikan sejumlah rumusan rekomendasi BMKG kepada pemerintah daerah dan sejumlah pihak terkait. Pertama, evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumedang dengan mempertimbangkan Peta Zona Bahaya Gempa Bumi serta pelamparan sesar aktif (Sesar Sumedang). Kedua, evaluasi dan penerapan Building Code (aturan standar bangunan tahan gempa) berdasarkan Peta Mikrozonasi berbasis Peak Ground Acceleration (PGA).

Baca Juga: Khansa akan Mendaki Gunung Aconcagua dalam Ekspedisi Seven Summit

Ketiga, edukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan, terkait potensi bencana gempabumi, maupun bahaya ikutannya, serta potensi bencana hidrometeorologi. Keempat, masyarakat harus terus didampingi dan diingatkan agar tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

“BMKG siap mendukung penuh program edukasi dan literasi kebencanaan kepada masyarakat. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar memonitor perkembangan informasi dari BMKG yang disampaikan melalui berbagai platform resmi, media atau melalui posko utama,” ucap Dwikorita. [WLC02]

Sumber; BMKG

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BMKGgempa bumi kerak dangkalgempa Sumedanggempa susulansesar Sumedangsurvei seismisitas

Editor

Next Post
Kerja sama BRIN dengan Kementerian ESDM pada 5 Januari 2024. Foto Dok. BRIN.

BRIN dan Kementerian ESDM Inventarisasi Wilayah untuk Pertambangan Mineral

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media