Wanaloka.com – Siklon Tropis Anggrek merupakan Siklon Tropis yang tumbuh di lokasi 98 S pada 16 Januari 2024. Kemudian pada 18 Januari 2024, Siklon Anggrek berlokasi di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu dengan kecepatan sekitar 17 knot ke arah barat daya. Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis menjadi badai tropis dan akhirnya berubah menjadi siklon tropis.
“Silkon tropis merupakan sistem global yang tidak bisa dihindari. Jadi perlu dilakukan upaya mitigasi akibat atau dampak yang ditimbulkan,” papar Pakar Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani pada Jumat, 19 Januari 2024.
Sebelumnya, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, bahwa Silkon Tropis Anggrek teridentifikasi telah terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan bibit Siklon 99S di sekitar utara Australia pada 16 Januari 2024. Siklon Anggrek ini berpotensi menimbulkan hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 16-22 Januari 2024 di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca Juga: Pulau Jawa Waspada Hujan Lebat dan Ombak Tinggi 20-27 Januari
Curah hujan tinggi saat penghujan ini, Emilya menambahkan, tidak hanya disebabkan siklon tropis. Namun curah hujan tinggi juga disebabkan oleh monsun Asia dan pergerakan inter tropical convergen zone yang dapat menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvergen di wilayah Indonesia sekitar bulan Januari- Februari.
“Curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir dan longsor, sehingga mitigasi bencana banjir dan longsor menjadi fokus utama kita,” ucap Emilya.
Pencegahan Dampak Siklon Tropis
Ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan. Salah satunya melakukan pembersihan drainase dari sampah-sampah.
Baca Juga: Sugeng Sapto: Sedimentologi – Stratigrafi untuk Eksplorasi dan Mitigasi Bencana
“Biar saat hujan deras, air akan lancar mengalir dan masuk ke gorong-gorong hingga masuk sungai,” kata Emilya.
Lalu, memperdalam kedalaman sungai agar mampu menampung volume air atau debit air hujan yang masuk. Selain itu juga membersihkan sumur resapan atau biopori agar mampu menyimpan air hujan dengan maksimal.
Discussion about this post